DP3A-PPKB Surabaya Siapkan Shelter untuk Kasus Kekerasan Perempuan
Sebagai tempat perlindungan korban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, mulai Januari hingga Mei, 30 perempuan dilaporkan mengalami kekerasan.
Untuk itu, DP3A-PPKB sedang mempersiapkan operasional fasilitas shelter khusus untuk merawat para perempuan yang menjadi korban kekerasan.
1. Jumlah kasus kekerasan perempuan di Surabaya
Berdasarkan data DP3A-PPKB, pada tahun 2023 terdapat 82 laporan kekerasan terhadap perempuan. Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) paling mendominasi dengan 63 laporan. Rinciannya adalah KDRT fisik 28 laporan, penelantaran ekonomi 13 laporan, kekerasan psikis 21 laporan, dan kekerasan seksual 1 laporan.
Sedangkan untuk kekerasan non-KDRT tercatat 19 laporan, yang terdiri dari kekerasan fisik 9 laporan, penelantaran ekonomi 1 laporan, kekerasan psikis 3 laporan, dan kekerasan seksual 6 laporan.
Pada periode Januari-Mei 2024, angka kasus kekerasan KDRT dan non-KDRT mencapai 30 laporan. Rinciannya adalah KDRT fisik 8 laporan, kekerasan berbasis gender online (KBGO) 1 laporan, penelantaran ekonomi 3 laporan, dan kekerasan psikis 10 laporan. Untuk kekerasan non-KDRT, terdapat 2 laporan kekerasan fisik, 1 laporan KBGO, 3 laporan kekerasan psikis, dan 2 laporan kekerasan seksual.
Baca Juga: Kota Lama Surabaya Dibuka, Ini Wisata yang Bisa Dinikmati