TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Angka Kematian DBD di Tulungagung Duduki Peringkat 3 di Jatim

Total 393 kasus DBD

ilustrasi nyamuk Aedes aegypti (pixabay.com/ Mohamed Nuzrath)

Tulungagung, IDN Times - Angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung terus meningkat. Hingga bulan Maret ini total angka mencapai 393 kasus. Jumlah ini sudah melewati angka kasus DBD selama tahun 2023 yang mencapai 206 kasus. Bahkan angka kematian kasus DBD di Tulungagung merupakan tertinggi ke 3 di Jawa Timur.

1. 9 kasus kematian pasien DBD

Upaya foging yang dilakukan Dinas Kesehatan Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung Tri Hariadi mengatakan, dari total jumlah kasus tersebut terdapat 9 pasien meninggal dunia. Kasus kematian ini dengan rincian Januari dua orang, Februari tiga orang, dan Maret empat orang. Angka kematian ini merupakan yang tertinggi ke tiga di wilayah Jawa Timur.

"Kasus DBD di Tulungagung lumayan tinggi di Jawa Timur, kemarin kita sudah rapat koordinasi terkait kondisi ini," ujarnya, Senin (08/04/2024).

Baca Juga: DBD di RSUD Dr Soetomo Naik Drastis di Bulan Maret, Capai 47 Kasus

2. Wilayah padat penduduk menjadi zona merah

gambar nyamuk Aedes aegypti (unsplash.com/National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Sebanyak 4 kecamatan menjadi zona merah dalam kasus DBD ini. Kecamatan tersebut adalah Boyolangu, Sumbergempol, Kedungwaru dan Ngunut. Daerah ini merupakan kawasan padat penduduk. Meskipun begitu pihak Pemkab tetap melakukan pemantauan di kecamatan lain. Hal ini dikarenakan angka kasus terus mengalami peningkatan.

"Di bulan April ini saja sudah ada 52 kasus di dua minggu pertama," tuturnya.

Berita Terkini Lainnya