13.489 Buruh Rokok Jatim Dapat BLT DBHCHT
Alokasi bantuannya capai Rp13 miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dicairkan ke 13.469 buruh pabrik rokok Jawa Timur (Jatim) dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Penyaluran bantuan dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono bersama Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna, Arief Triastika di Pabrik Sampoerna Kalirungkut Surabaya, Rabu (3/6/2024).
Dalam penyaluran BLT DBHCHT ini, masing-masing buruh menerima bantuan sebesar Rp1.031.145. Total penerima tahun ini yang mencapai 13.469 buruh ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lau, yakni sebanyak 9.259 orang yang masing-masing menerima Rp300.000 yang disalurkan lima kali dalam setahun.
"Hari ini kami melaksanakan satu program yang menjadi kewajiban kami pengembalian cukai dikembalikan dari Pemerintah untuk diberi kepada yang berhak dan salah satu yang paling berhak adalah para pegawai buruh pabrik, petani tembakau, dan orang miskin lainnya," ujarnya.
1. Alokasi DBHCHT Rp2,77 triliun, dikhusukan BLT sebesar Rp13,8 miliar
Adhy menjelaskan bahwa tahun ini Jatim memperoleh alokasi DBHCHT dari penerimaan negara sebesar Rp2,77 triliun. Anggaran ini bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau yang didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2024 dan Peraturan Gubernur Jatim Nomor 84 Tahun 2023.
"Pemerintah tetap menjalankan kewajibannya dan diserahkan kepada provinsi dan kabupaten, jumlanya banyak tapi yang kembali Rp2,77 triliun," katanya.
Dari alokasi DBHCHT, lanjut Adhy, besaran BLT DBHCHT tahun ini nilanya sama dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp13,8 miliar. Hanya saja tahun ini penerimanya lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Sehingga perolehannya berkurang tiap buruh.
"Uang yang didapakan itu kemudian dibagi rata maka setiap orang dapatnya senilai satu juta sekian itu," katanya.
Baca Juga: Angka Kemiskinan Jatim Turun, Tapi Masih 3,9 Juta