TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengusaha di Situbondo Diminta Beralih ke Gas Non Subsidi

Rumah makan dan pengusaha tidak dianjurkan pakai gas melon

gas lpg 3 kg (Foto: IDN Times/Agung Sedana)

Situbondo, IDN Times – Sejak dua bulan lalu mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilogram atau gas melon, Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, telah menerbitkan edaran terkait penggunaan gas subsidi ini agar tepat sasaran. Salah satunya dengan mengimbau agar para pengusaha menengah keatas agar tidak menggunakan gas subsidi.

Baca Juga: Elpiji 3 Kg, Khofifah: Gasnya Ada, Tabungnya Langka!

1. Pengusaha diarahkan pakai gas non subsidi

Gas LPG 3kg (Foto: IDN Times/Agung Sedana)

Ruben Pakilaran, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, mengakui bahwa keberadaan stok gas subsidi di kios-kios kecil saat ini memang sedang langka. Sebab itu, banyak masyarakat yang rela antre di sejumlah agen atau pangkalan resmi Pertamina.

Agar pemakaian gas subsidi ini tepat sasaran, pihaknya meminta agar masyarakat yang tidak ingin disebut masyarakat miskin bisa sadar diri. Dia menegaskan, restoran atau rumah makan dan usaha menengah keaatas lainnya untuk menjauhi penggunaan gas bersubsidi. Para pengusaha dalam kategori tersebut diarahkan untuk menggunakan gas non subsidi.

"Kami minta kepada masyarakat yang secara ekonomi mampu dan rumah makan harus sadar bahwa gas elpiji 3 kilogram bersubsidi itu untuk warga kurang mampu," kata Ruben, Sabtu (29/7/2023).

2. Penyebab kelangkaan di Situbondo

Antrean gas subsidi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Pihak Diskoperindag Situbondo rupanya juga sudah melakukan pemantauan terhadap situasi ini. Menurut Ruben, selama ini jatah kiriman gas melon dari Pertamina ke agen tidak pernah telat atau bahkan berkurang. Namun, kelangkaan gas elpiji ini terjadi karena peningkatan penggunaan gas tersebut dikalangan masyarakat.

"Sebenarnya stok di pangkalan itu aman-aman saja, dan jatah yang diterima dari agen tidak berkurang. Saya sudah memantau ke beberapa pangkalan gas elpiji. Hasilnya tidak ada kekurangan stok, dan penyaluran dari agen jumlahnya masih normal dan rutin dikirim setiap hari," ujar Ruben.

Baca Juga: Takut Elpiji, Warung Nasi Campur di Malang Puluhan Tahun Pakai Arang

Verified Writer

Agung Sedana

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya