TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPI Tak Persoalkan Jika Saipul Jamil Punya Program di TV

Kalau muatan programnya melanggar akan ditindak

Cange.org

Batu, IDN Times - Polemik mengenai penyiaran kebebasan artis Saipul Jamil mendapatkan tanggapan dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). KPI menyampaikan, tayangan kebebasan Saipul Jamil yang disambut bak pahlawan tersebut mendapat penolakan dari publik. Namun KPI mempertimbangkan beberapa alasan untuk tidak memberikan sanksi kepada stasiun televisi terkait.  

Baca Juga: Saipul Jamil Masuk TV, Angga Sasongko Hentikan Distribusi Film Nussa 

1. Pengambilan angle harus tepat

Saipul Jamil (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Komisioner KPI, Nuning Rodiyah mengatakan, dalam kasus kebebasan Saipul Jamil sebenarnya masih ada celah yang bisa diambil untuk bisa dijadikan sebuah sajian berita. Misalnya mengungkap di balik glorifikasi yang terjadi ketika seseorang dengan kasus pelecehan seksual justru disambut bak pahlawan saat proses kebebasannya.

"Harus dilihat juga apakah hal ini dari fakta atau tidak. Jadi kalau fakta yang kemarin, Saipul Jamil itu keluar memang ada glorifikasi luar biasa," ujar Nuning kepada wartawan di Kota Batu, Minggu (5/9/2021).

2. Bisa disiarkan dengan perspektif yang benar

Berbagai Sumber

Menurut Nuning, dalam kasus ini KPI membolehkan penayangan kebebasan Saipul Jamil dari penjara. Tetapi penayangan tersebut harus diberikan persektif yang tepat. Artinya pemilik program harus bisa memposisikan diri dengan benar dan berada di pihak mana saat berita tersebut ditayangkan. "Penyiaran harus bisa menekankan bahwa glorifikasi yang dilakukan pada Saipul Jamil kurang tepat," tambahnya. 

3. Tetap bisa memiliki program televisi

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Sementara itu, Nuning juga tidak mempersoalkan apabila Saipul Jamil mendapatkan program khusus di televisi, asalkan muatan dari program tidak melanggar aturan yang ada. Terlebih Saipul Jamil juga sudah melewati proses hukum atas kasus yang menjeratnya. Sebaliknya, kalau muatan yang dibawakan melanggar aturan, tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung. 

"Maka dari itu perlu perspektif yang tepat dalam hal ini. Taruhlah begini, apa kemudian salah, kalau Saipul Jamil menyampaikan bahwa ia menyesali perbuatannya. Karena ini bisa berdampak buruk bagi dirinya dan korban. Seperti halnya napi terorisme menyesali perbuatannya. Tentu perspektif tersebut yang harus diungkap," katanya. 

Baca Juga: Penyambutan Kebebasan Saipul Jamil Menyakiti Korban Kejahatan Seksual

Berita Terkini Lainnya