TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bumil Butuh Vaksinasi COVID-19 untuk Menekan Risiko Kematian

Terutama ibu hamil yang dikategorikan berisiko tinggi

Ibu hamil yang menjalani vaksinasi COVID-19 di di kampus C Unair Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Surabaya, IDN Times - Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa beberapa jenis vaksin COVID-19 aman untuk ibu hamil dan menyusui. Ibu hamil menjadi target sasaran vaksinasi COVID-19 karena untuk menekan risiko penularan dan kematian akibat COVID-19. 

Pakar ginekologi Prof. Dr. dr. Budi Wiweko Sp.OG (K). MPH., Spesialis Kebidanan dan Kandungan mengatakan, berbagai jenis vaksin sudah sejak lama dan biasa diberikan kepada ibu hamil. Vaksin-vaksin itu tidak berbeda dengan vaksin COVID-19 yang bertujuan mengurangi risiko.

"Pada ibu hamil, terkena COVID-19 bisa menaikkan risiko kematian, sehingga harus divaksin," kata Prof. Budi, dalam sebuah webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama KPCPEN dan Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI), Sabtu (25/9/2021).

Baca Juga: Masuk Kelompok Rentan, POGI Dorong Vaksinasi COVID-19 untuk Ibu Hamil

1. Vaksin dibutuhkan bumil yang berisiko tinggi

Ilustrasi ibu hamil yang menjalani vaksinasi COVID-19 di di kampus C Unair Surabaya (Dok. Humas Pemkot Surabaya)

Vaksin COVID-19 dapat diberikan bila usia kehamilan minimal 13 pekan. Meski demikian, ada beberapa kasus ibu hamil disuntik vaksin COVID-19 dan tidak terlihat ada efek samping.

Vaksin semakin dibutuhkan pada ibu hamil yang dikategorikan berisiko tinggi dan punya komorbid atau penyakit penyerta. Bahkan, ibu hamil dengan riwayat asma pun dapat divaksinasi demi mengurangi risiko-risiko akibat terpapar COVID-19.

"Silakan datang ke tempat vaksinasi, tidak perlu pengantar dari spesialis kandungan. Tenaga kesehatan harus mendorong vaksinasi, termasuk untuk ibu hamil," ujar Prof. Budi.

Ia juga mengungkapkan laporan terbanyak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sebenarnya tidak berbahaya. Sebagian besar soal lengan yang nyeri di lokasi suntikan. Selain itu, ada pula keluhan tidak nyaman setelah disuntik.

Sementara soal kenyamanan, lanjut dia, memang perlu diperhatikan. Karena Ibu hamil dalam kondisi berbeda dibandingkan yang lain. "Tidak bisa antre lama, berkumpul panas-panas untuk vaksinasi. Karena itu, perlu tempat khusus seperti di tempat praktik bidan," kata Budi.

2. Bidan garda terdepan vaksinasi bumil

Ibu hamil yang menjalani vaksinasi COVID-19 di di kampus C Unair Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Sementara Sekretaris jenderal PP IBI, dr. Ade Jubaedah S.SiT, MM, MKM,. mengatakan, bidan berperan penting dalam vaksinasi ibu hamil. Sebab, 82 persen pemeriksaan ibu hamil dan 62 persen persalinan dilakukan oleh bidan. "Bidan sangat penting dalam pelayanan kesehatan," ujarnya.

Ia mengajak bidan aktif mendorong ibu hamil mendapat vaksin COVID-19. Apalagi, ada kelonggaran di masa pandemi. "Bagi yang izinnya habis, tetap bisa melayani (vaksinasi) sampai pandemi dinyatakan usai" kata dia.

Baca Juga: 200 Bumil Absen Vaksinasi Massal, Pemkot Surabaya Jemput ke Rumah

Berita Terkini Lainnya