Yuk Kenali Sesak Napas Gejala COVID-19
Yuk Vaksinasi dan tetap disiplin protokol kesehatan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Dokter spesialis paru Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Alfian Nur Rosyid, dr., Sp. P(K), FAPSR, FCCP mengatakan, sesak napas menjadi salah satu gejala berat yang dialami pasien COVID-19. Hal tersebut disebabkan adanya peradangan paru-paru pada pasien.
"Sering pada pasien COVID-19 terjadi pneumonia (peradangan paru-paru) yang menyebabkan terjadinya sesak," ujarnya, Minggu (29/8/2021).
Baca Juga: Soal Proning, Dokter RSA UGM: Pasien Sesak Napas Tetap Butuh Oksigen
1. Sesak napas memperburuk pasien yang punya riwayat sesak kronis dan komorbid
Sesak napas, sambung dr. Alfian, dapat memperburuk kondisi pasien. Terutama dapat terjadi pada pasien yang telah memiliki keluhan sesak kronis. Nah, sesak kronis itu kondisi sesak napas yang terjadi dalam rentan waktu lama.
Pasien yang memiliki sesak kronis, apabila terinfeksi virus SARS CoV-2 maka akan mengalami sesak akut yang dapat memperberat kondisi sesaknya. Selain itu, pasien dengan sesak kronis dan penyakit penyerta yang tidak terkontrol dapat memperburuk kondisi sesaknya.
"Misalnya sakit jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Tuberkulosis (TB), dan lainnya, maka bisa jadi kondisinya lebih berat dibandingkan pasien tanpa komorbid,” katanya.
Baca Juga: Bentuk Parah dari Pneumonia, Kenali Penyakit Legionnaires