Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Defisini bayi prematur adalah kelahiran bayi yang terjadi sebelum ibu mencapai usia kandungan 37 minggu. Kelahiran prematur juga dapat didefiniskan oleh berat lahir yang kurang dari 2.500 sampai 1.000 gram.
Kelahiran bayi yang tidak biasa, lahir prematur, memang suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh ibu manapun. Kebanyakan dari bayi ini nantinya akan memiliki masalah kesehatan. Untuk menghindari itu semua, yuk ketahui hal-hal di bawah ini.
1. Tanpa disadari mengalami infeksi
Bayi lahir lebih cepat dari yang seharusnya ternyata dapat disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi pada sistem reproduksi dan saluran kemih. Bakteri tersebut melemahkan selaput kantung amnion secara masif dan menyebabkan ketuban pecah. Selain itu, si bakteri juga akan menginflamasi rahim saat selaput menyelubungi rahim.
2. Usia saat mengandung yang terlalu muda atau terlalu tua
Perempuan yang hamil di bawah umur 16 tahun dan di atas umur 35 tahun memiliki potensi 2-4 persen memiliki bayi prematur. Hal ini diakibatkan karena plasenta tertanam lebih rendah di dalam rahim.
3. Riwayat kehamilan yang dimiliki ibu
diabetesselfmanagement.com Jika sebelumnya ibu memilki riwayat lahir prematur, di masa mendatang akan lebih besar risiko yang menyebabkan bayi lahir prematur. Riset membuktikan peluangnya sebesar 30-50 persen lebih tinggi kondisi tersebut terjadi pada kehamilan berikutnya.
4. Berat badan saat hamil yang tidak memenuhi standar
Berdasarkan Journal Obstetrics and Gynecology sebanyak 21 persen wanita banyak mengalami perubahan berat badan yang signifikan tetapi tidak masuk ke standar yang seharusnya. Penelitian ini didukung oleh hasil Preterm Prediction Study, jika ibu memiliki BM yang melampaui batas normal risiko lahir prematur sangat menonjol.
Baca Juga: 10 Cara Cepat Hamil dengan Mengkonsumsi Makanan yang Sehat ini!
5. Mengidap penyakit tertentu
Jika saat masa kehamilan sang ibu mengalami penyakit obesitas, diabetes, asma, peradangan usus besar (IBS), lupus, gangguan tiroid, antifofolipis (APS), darah tinggi, gangguan ginjal ataupun anemia, risiko untuk lahir premature akan terbuka lebar. Penyakit seks menular diketahui juga menjadi salah satu faktor bayi lahir prematur.
6. Mengalami kelelahan dan sosial ekonomi keluarga
Kerja shift, waktu berdiri lama dan mengangkat barang yang terlalu berat dihipotesiskan dapat menggaggu kondisi janin. Menurut penelitian yang dilakukan, wanita-wanita hamil ini memilih tetap bekerja karena status ekonomi keluarga.
7. Gaya hidup tidak sehat
Bayi lahir prematur dapat disebabkan oleh gaya hidup ibunya yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol atau mengonsumsi obat terlarang. Selama masa kehamilan, calon ibu juga dianjurkan menghindari diri jadi perokok pasif. Kandungan nikotin sangat berbahaya bagi perkembangan janin, karena menghambat penerimaan oksigen yang seharusnya diterima bayi.
8. Keadaan bayi di dalam rahim
thenaturalparentmagazine.com Pertumbuhan janin yang abnormal, terinfeksinya kandungan, simpul tali pusar yang abnormal dapat menjadi faktor si bayi lahir prematur. Kekurangan asupan gizi juga memiliki potensi mengganggu kondisi janin di dalam rahim. Calon ibu harus sering berkonsultasi ke dokter kandungan untuk mengantisipasi hal tersebut tidak terjadi.
9. Jarak kehamilan yang terlalu pendek
Terlalu seringnya ibu hamil dan melahirkan dalam jangka waktu yang pendek dapat berisiko melahirkan bayi prematur. Hal ini dikarenakan kondisi rahim yang belum benar-benar pulih, ditambah ukuran rahim yang masih terlalu besar.
Baca Juga: 8 Manfaat Kurma Muda untuk Kesehatan, Apa Benar Bikin Cepat Hamil?