TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Robotic Terapi Pasien Stroke Ada di RS Surabaya

National Hospital datangkan Robotic Terapi dari Swiss

Stroke and Rehabilitotion center National Hospital Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Surabaya, IDN Times - Pertama kalinya, alat terapi menggunakan Robotic ada di Kota Surabaya, kini ada di National Hospital (NH) Surabaya. Robotic Terapi ini membantu terapi jalan pasien stroke.

Alat tersebut ada di Stroke and Rehabilitotion center National Hospital. Robotic terapi tersebut didatangkan dari Swiss. 

Baca Juga: Terapi Fibroblas Plasma, Bisa Mengencangkan Kulit Kendur

1. Ada tiga robotic terapi

Stroke and Rehabilitotion center National Hospital Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Kepala Departemen rehabilitasi medik NH, Dokter Stefanie Sp.KFR terdapat tiga jenis alat yang digunakan untuk terapi pasien stroke. Tiga alat itu memiliki fungsi yang berbeda-beda. 

“Pertama alat untuk menstimulasi otot yang lemah karena stroke atau penyakit lainnya yang bisa menganggu fungsi jalan,” ujar Stefanie. 

Kemudian, ketika kekuatan otot sudah cukup baik, pasien akan menggunakan robot yang kedua yakni Lokomat Harnest. Pada alat itu, pasien dimasukan ke kerangka robot untuk menstimulasi kakinya berjalan.

“Robot kedua ini pasien akan dibantu untuk menurunkan berat badan (BB), supaya kakinya bisa menopang tubuhnya,” jelas dia.

Sementara robot ketiga, akan digunakan jika pasien sudah menggunakan robot pertama dan kedua. Robot tersebut membantu pasien berjalan hingga dua ribu langkah. 

2. Mengkombinasikan robot dan manual terapi

Stroke and Rehabilitotion center National Hospital Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Meski begitu, pihaknya tidak hanya ,menggunakan robot saja untuk terapi. Melainkan juga menggunakan manual terapi. Mengkombinasikan manual terapi dan robotic lebih baik jika hanya menggunakan terapi manual. 

“Kalau lebih cepat sembuh mana, tergantung dari penyakitnya. Ada beberapa penyakit itu yang progresif. Tergantung prognosis, prognosis setiap penyakit berbeda-beda. Tingkat kesembuhan tergantung penyebab penyakit,” kata Stefanie. 

"Kalau dilatih manual, minimal membutuhkan tiga orang fisioterapi untuk satu pasien. Itupun ada kelemahannya karena fisioterapinya akan keburu capek duluan. Disini kami mengabungkan robotik dan manual, satu alat satu fisioterapi," jelas dia.

Baca Juga: 6 Kafe Buku di Surabaya, Ngopi Asyik Sambil Baca Buku

Berita Terkini Lainnya