TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Aman Bersepeda Terhindar dari Serangan Jantung Versi Pakar Unair

Bagi yang berisiko segera konsultasi ke dokter

Warga bersepeda di kawasan BSD City, Tangerang, Banten (28/6/2020) (IDN Times/Herka Yanis)

Surabaya, IDN Times - Bersepeda menjadi salah satu hobi yang digandrungi belakangan ini. Olahraga yang satu ini memang bermanfaat bagi kesehatan jantung karena dapat menurunkan angka penyakit kardiovaskuler dan pembuluh jantung. Tapi, tak jarang ada pesepeda yang justru terkena serangan jantung sewaku bersepeda.

1. Bagi yang berisiko dianjurkan konsultasi ke ahli jantung

Ilustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)

Pakar Kardiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), dr. Meity Ardiana membagikan tips aman saat bersepeda agar terhindar dari serangan jantung. Jika termasuk yang berisiko dengan penyakit jantung maka melakukan konsultasi terlebih dahulu.

"Individu yang berisiko dengan penyakit jantung maka dianjurkan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli jantung,” ujarnya, Selasa (1/6/2021).

2. Jika tak punya risiko wajib perhatikan FITT

Ilustrasi pesepeda tengah melintas di areal persawahan (IDN Times/Febriana Sinta)

Lebih lanjut,  jika tidak memiliki risiko penyakit jantung maka sebaiknya melakukan olahraga bersepeda secara bertahap. Tahapan tersebut didasarkan atas pertimbangan FITT. Yakni frequency, intensity, time, type.

Misalnya frekuensi, awal mula bersepeda dapat dilaksanakan tiga kali seminggu kemudian bertahap hingga bisa dilakukan setiap hari atau tujuh kali seminggu. Terkait dengan intensitas, diawali dengan ringan hingga yang menyesuaikan dengan kondisi tubuh individu.

Penentuan intensitas dapat dilakukan berdasar mets atau metabolic equivalents pada individu tersebut," ucap dr. Meity.

Soal time atau berapa lama waktu untuk bersepeda, dr. Meity memberi contoh misalnya pada awal ditentukan hanya selama 20 menit saja kemudian akan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh dokter jantung.

Terakhir adalah type, misalnya pada awal hanya melakukan aerobic exercise seperti bersepeda namun ketika kemampuan individu sudah lebih baik maka dapat ditambah dengan tipe lain seperti resistance training yang digunakan untuk melatih kemampuan otot.

Baca Juga: Lagi Ngetren Bersepeda, Ini 7 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan!

Berita Terkini Lainnya