TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Makanan yang Perlu Dihindari Selama Bulan Puasa

Jangan asal melahap, ya gess

ilustrasi puasa (pexels.com/Thirdman)

Surabaya, IDN Times - Kondisi tubuh benar-benar harus dijaga agar bisa menjalani satu bulan penuh Puasa Ramadan. Nah cara untuk menjaganya dengan memilih makanan dan minuman yang tidak bikin drop. Sejumlah makanan maupun minuman perlu dihindari. Tapi ada juga yang harus dikonsumsi sesuai takaran.

Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Azizah Ajeng membeberkan jenis makanan yang perlu dikurangi serta memberikan tips makanan saat sahur dan buka puasa.

Simak yuk, cekidot!

1. Hindari makanan yang mengandung gula sederhana

ilustrasi gula (freepik.com/stockking)

Saat berpuasa, seseorang sebaiknya menghindari makanan yang mengandung gula sederhana, nisalnya minuman es manis dan berwarna. Jenis makanan tersebut memiliki kandungan gula yang terlalu tinggi. Dikhawatirkan, seseorang menjadi terbiasa mengonsumsi kudapan atau minuman dengan kadar gula tinggi.

“Kemenkes sudah punya panduan untuk konsumsi harian gula, garam, dan lemak. Untuk gula paling tidak 4 sendok makan, garam 1 sendok teh, kemudian minyak itu 5 sendok makan,” ujar Azizah.

Apabila konsumsi itu terus berlanjut maka dikhawatirkan bisa menyebabkan obesitas. Terlebih, saat berpuasa seseorang cenderung malas sehingga kurang beraktivitas fisik. “Ketika aktivitas kurang, lalu berbuka dengan makanan manis, itu bisa meningkatkan glukosa tubuh," kata dia.

"Jika glukosa tidak dipakai, biasanya itu disimpan oleh tubuh. Jika disimpan terlalu lama oleh tubuh dan tidak digunakan oleh aktivitas fisik yang cukup, maka glukosa itu akan disimpan sebagai lemak dan efeknya bisa obesitas,” dosen mata kuliah Keamanan Pangan itu menambahkan.

2. Aneka gorengan dan jajanan berminyak juga harus dikurangi

ilustrasi gorengan di pinggir jalan (instagram.com/mumudoyanmakan)

Lebih lanjut, Azizah juga mengimbau agar mengurangi konsumsi gorengan dan jajan-jajan yang mengandung banyak minyak. Menurutnya, gorengan kurang baik untuk kesehatan karena kandungannya sebagian besar adalah tepung dan lemak.

Ketika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka efeknya bisa menyebabkan obesitas.  “Selain itu, kita gak tahu penggunaan minyaknya berapa kali. Ada yang namanya trans fat atau lemak jahat, itu bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh," ungkap Azizah.

"Jadi alangkah baiknya ketika berpuasa kita tetap menerapkan prinsip gizi seimbang yang mana konsumsi sayur dan buah saat berpuasa akan sangat bermanfaat untuk menjaga cairan dalam tubuh, asupan serat, mineral dan vitamin,” dia melanjutkan.

Baca Juga: 7 Tempat Makan Sahur di Surabaya, Sahur Yuk!

3. Ajak makan sahur secara sehat, tak hanya nasi dan lauk tapi ada sayur dan buah

Ilustrasi sayur asem (instagram.com/reeta.syukree)

Maka dari itu, Azizah menganjukan saat sahur seseorang harus makan dengan porsi secukupnya. Sahur bukan berarti makan dengan porsi lebih banyak agar bisa kenyang lebih lama. Namun sahur dalam hal ini lebih kepada pemilihan bahan makanan yang tepat.
“Kita bisa memilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah. Contohnya, beras merah dan roti gandum. Itu biasa kita sebut dengan makanan berkarbohidrat kompleks. Yang mana itu bisa membuat kenyang lebih lama dan lebih baik untuk tubuh karena tidak meningkatkan kadar gula darah secara cepat,” paparnya.

Selain itu, sambungnya, saat sahur seseorang juga bisa mengonsumsi sayur dan buah serta lauk-pauk dengan protein tinggi seperti ayam dan telur. Menurut dia, konsumsi sayur dan buah bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan serat, sedangkan sumber protein yang baik dan cukup bisa menjaga metabolisme pada tubuh saat berpuasa.

Baca Juga: 10 Makanan Berkuah untuk Menu Buka Puasa Paling Nikmat

Berita Terkini Lainnya