2. Cari tiket murah, standar harganya biasanya Rp4-6 juta untuk sekali penerbangan

Pexels.com/Pixabay

Tiket pesawat merupakan salah satu pengeluaran terbesar saat kalian ingin berpergian. So,  kalian harus jeli saat memburu tiket promo. Untuk harga tiket pesawat menuju Australia sendiri lumayan mahal jika dibandingkan ke destinasi lainnya di Asia. Banyak juga airlines yang menawarkan penerbangan langsung ke beberapa kota besar di Australia seperti Sydney, Melbourne, Perth, Gold Coast, Brisbane, dsb.

Harga tiket pesawat menuju Australia pun sangat bervariasi tergantung dengan airlines dan tanggal keberangkatan. Umumnya, turis asal Indonesia akan melewati Melbourne atau sydney sebagai gerbang ke Australia dengan harga penerbangan Rp4-6 juta untuk satu kali perjalanan. 

Jika kalian ingin menjelajahi Australia menggunakan jalur udara, terdapat low-cost airlines yang menawarkan penerbangan domestik dengan harga promo seperti Tiger Airways, Virgin Australia, dan Jetstar.  Namun, kalian juga bisa menyewa mobil untuk beberapa hari dan merasakan pengalaman road trip di Australia. Surat izin mengemudi asal Indonesia kalian masih bisa digunakan loh di beberapa negara bagian (kecuali di Northern Territory). 

3. Pesan akomodasi kalian jauh-jauh hari

IDN Times/Lazuardi Putra

Hal berikutnya yang perlu kalian lakukan adalah memesan tempat tinggal selama kalian stay di Australia. Ada baiknya jika kalian memesan hostel atau airbnb jauh hari untuk harga yang cukup terjangkau. Harga yang ditawarkan per malam untuk Hostel berkisar antara 30 AUD hingga 50 AUD atau sekitar Rp290.000-Rp483.000.

Jika kalian memiliki rencana untuk stay lebih lama di Australia, kalian juga bisa menyewa apartemen atau shared house untuk menekan  biaya pengeluaran kalian. Perlu diingat, Biaya sewa housing di Australia rata-rata mingguan, di luar biaya listrik, air, telefon, wifi dan sebagainya. Pastikan di tempat kalian tinggal memiliki air conditioner, sebab saat musim panas suhu temperatur bisa mencapai 42 drajat celsius.

4. Perhatikan Tanggal dan Musim saat Kalian Berkunjung

Australia merupakan negara beriklim sub-tropis dengan 4 musim yang berbeda :

• Musim Semi: September - November (enjoyable)
• Musim Panas: Desember - Februari ( avoid this season, or else you'll get baked!)
• Musim gugur: Maret - Mei (lovely)
• Musim Dingin: Juni - Agustus (dingin dan berangin)

Di setiap negara bagian pun memiliki jenis iklim yang berbeda pula. Pada daerah utara Australia, kebanyakan memiliki cuaca panas kering. Untuk daerah selatan dapat berganti-ganti setiap waktu. Kota Melbourne memiliki pergantian cuaca yang paling ekstrim, dalam satu hari cuaca dapat berganti dari dingin ke panas dan juga sebaliknya.

5. Ketahui perbedaan waktu

Pexels.com/Pixabay

Perlu diingat Australia adalah sebuah benua, bukan hanya negara. Pada dasarnya Australia terbagi menjadi 5 zona waktu yang berbeda. Berikut merupakan zona waktu standar di Australia :

• UTC +8:00 : Australian Western Standart Time (AWST)
• UTC +8:45 : Australian Central Western Standart Time (ACWST)
• UTC +9:30 : Australian Central Standart Time (ACST)
• UTC +10:00 : Australian Eastern Standart Time (AEST)
• UTC +10:30 : Lord Howe Standart Time (LHST)

Jika kalian berada di Sydney atau Melbourne, Maka kalian 4 jam lebih awal dari Waktu Indonesia bagian Barat. Kalian juga harus aware dengan istilah Day Saving Time (DST), yakni setiap musim tertentu waktu bisa lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya. Namun, tidak semua negara bagian mengalami DST tersebut. Hanya bagian Northern Territory, dan Queensland  yang tidak mengalami DST. Membingungkan bukan? Selamat datang di Australia.

6. Buat rincian perjalanan kamu

Pexels.com/Rawpixel.com

Jika kalian berpergian dengan kocek yang pas-pasan, ada baiknya untuk membuat rincian perjalanan sehingga dapat merencanakan destinasi mana saja yang akan dituju serta mengestimasi alokasi dana yang akan dikeluarkan selama perjalanan. Tulis di atas kertas tempat yang ingin kalian kunjungi beserta alamat tempat kalian tinggal. Hal ini mungkin diperlukan saat kalian melalui proses imigrasi, karena secara random petugas imigrasi bisa saja meminta hal tersebut.

Banyak destinasi yang bisa kalian kunjungi selama berada di Australia. Jangan hanya tinggal di kota-kota besar seperti Melbourne atau Sydney saja.  Kalian bisa mengunjungi beberapa tempat-tempat lainnya seperti Uluru Great Rocks di Alice Springs, Great Ocean Road di Victoria, Atau berselancar di pantai nan indah di Byron Bay, New South Wales. Pada musim dingin, kalian juga bisa mencoba bermain ski di atas Gunung Buller, Victoria.

Australia juga dikenal dengan festival musik yang keren dan patut dimasukkan ke dalam daftar perjalanan kalian. Jika kalian memiliki waktu dan budget lebih, bisa juga untuk mengikuti wine tasting tour. Hal ini bisa menjadi pengalaman menarik. Pada kesempatan ini kalian akan diajak tur mengelilingi kebun anggur khas country side serta makan siang yang lezat.

7. Selalu perhatikan rambu peringatan

IDN Times/Lazuardi Putra

Menjelajahi alam di Australia adalah kegiatan yang menyenangkan. Banyak sekali hal yang kamu bisa lakukan di alam terbuka, sebut saja surfing, memancing, mendaki gunung, dsb.

Jika kalian pecinta outdoor activity dan berencana menghabiskan waktu khususnya di negara bagian utara Australia, perhatikan baik-baik rambu peringatan di sekitar. Banyak ancaman yang bisa datang dari alam, contohnya di semua sungai di daerah utara Australia, masih hidup buaya rawa yang siap menerkam kalian jika terlalu dekat dengan air. Play safe is a must!

8. Membeli nomor telepon provider lokal

Pexels.com/Terje Sollie

Jika kalian termasuk orang yang tidak bisa hidup tanpa internet, sangat disarankan untuk membeli jaringan internet dari provider lokal. WiFi gratis memang tidak susah ditemukan di kota-kota besar, namun jika anda tinggal di hostel dengan harga murah, fasilitas WiFi mungkin akan dikenakan biaya tambahan lagi yang bisa saja lebih mahal ketimbang kalian harus membeli internet akses dari provider lokal.

Terdapat beberapa provider yang cukup besar di Australia, salah satunya adalah Optus, Telestra, dan Vodafone. Harga dapat bervariasi tergantung kuota yang kalian butuhkan, rata-rata sekitar 20 AUD hingga 30 AUD atau Rp193.000-290.000 untuk satu bulan.

9. Mencoba kuliner khas Aussie

IDN Times/Lazuardi Putra

Saat kalian berkunjung ke suatu tempat, sempatkan waktu kalian untuk mencoba makanan khas dari daerah tersebut. Australia memiliki banyak makanan khas yang kalian bisa coba. Salah satunya adalah Vegemite on toast, yakni roti panggang diolesi oleh selai Vegemite. Selain itu, kalian juga bisa mencoba fish and chips khas Australia sembari menikmati segelas beer dingin. Kalian juga akan menemukan banyak pie daging disetiap pasar-pasar di Australia. 

Harga makanan di Australia bisa dikatakan cukup mahal. Untuk sekali makan, kalian harus merogoh kocek sekitar 10 AUD hingga 12 AUD atau setara Rp96.000-116.000. Tapi, kalian juga bisa membeli makanan di McDonald's atau orang aussie menyebutnya Mecca's dengan satu menu paket cheese burger untuk 8 AUD atau sekitar Rp78.000. 

Australia juga merupakan negara dengan populasi imigran yang besar. Kalian akan menemukan percampuran atau influensi makanan khas timur tengah, makanan asia, bahkan restoran Indonesia pun mudah kalian temukan di berbagai tempat. 

10. Get a Friends and Learn How Aussies Speak

Smeag.com.au/Smeag Teacher

Untuk dapat merasakan sensasi full experience of Australia, try to be an aussie. 

Penduduk di Australia sangat ramah dan asik untuk diajak berteman. Cobalah untuk menyapa mereka dengan sapaan "G'day mate!" dan bertukar kontak dengan mereka. Kalian juga dapat belajar cara berbicara dengan aksen dan bahasa gaul khas Australia. 

Nah, itu dia 10 hal yang perlu kamu ketahui sebelum bepergian ke Australia, catat ya!

Baca Juga: 5 Fakta Menakjubkan Australia, Benua Terkecil di Dunia