Momen Lucu Puluhan Pemred ke Banyuwangi, Ada yang Kepincut Ini

Ada yang ngebet banget harus makan nasi pecel rawon

Banyuwangi, IDN Times - Puluhan Pemimpin Redaksi (Pemred) dari berbagai media online di Indonesia berkunjung ke Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka belajar bersama di workshop jurnalistik yang digelar oleh Raja Garuda Emas (RGE) Indonesia dengan Tempo Institut sebagai penyedia fasilitasnya.

Para Pemred ini belajar soal konsep pengembangan bisnis media di era digital saat ini. Sederet narasumber kondang pun dihadirkan, seperti Anton Aprianto Pemred Tempo.co, Qaris Tajudin Direktur Tempo Institute, Rini Yustiningsih Pemred Solo Pos dan Uni Zulfiani Lubis Pemred IDN Times.

Selama 5 hari, sedikitnya 20 Pemred berada di Banyuwangi. Seluruhnya menginap di Hotel Dialoog, salah satu penginapan rekomendasikan saat berkunjung ke daerah ujung timur Pulau Jawa tersebut.

Momen Lucu Puluhan Pemred ke Banyuwangi, Ada yang Kepincut IniJamuan Para Pemred media online di Pendopo Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Di luar kegiatan workshop, kedatangan para Pemred ini ternyata disambut hangat tuan rumah. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani lantas mengundang seluruhnya ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan, untuk beramah-tamah dan berkenalan lebih jauh. Di sinilah ada momen jenaka yang membuat kunjungan begitu kental suasana keakraban.

Pada hari Selasa 30 November 2022, lengser gema adzan Isya dari masjid Baiturrahman Banyuwangi, rombongan Pemred tiba di Pendopo. Para rombongan diajak untuk menuju halaman paling belakang Pendopo. Tak berselang lama, ada seorang wanita berhijab dengan gaya OOTD kekinian. Perawakannya kalem dan murah senyum. 

Wanita tersebut kemudian mengajak para Pemred untuk safari singkat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan. Mereka melihat adat budaya Using yang melekat erat pada arsitektur bangunan Pendopo. Selanjutnya berhentilah rombongan Pemred di sebuah sumur tua yang dipercaya sudah berusia ratusan tahun lamanya.

Wanita berhijab OOTD tadi menghampiri para Pemred yang sedang berdebat soal asal-usul dan mitos sumur tersebut. Kemudian Ia menjelaskan secara singkat cerita soal sumur Sri Tanjung dan asal muasal Banyuwangi.

"Konon, bagi yang mencuci muka dengan air dari sumur ini diyakini akan memiliki aura awet muda," kata wanita berhijab OOTD tersebut.

Momen Lucu Puluhan Pemred ke Banyuwangi, Ada yang Kepincut IniPeserta RGE Journalism Workshop 2022 dijamu Bupati Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Singkat cerita, para Pemred kemudian bergeser ke lokasi ramah tamah. Di tempat itu, sudah ditata rapi kursi dan meja sedemikian rupa. Beberapa orang lalu mengejar wanita berhijab tadi, bermaksud meminta foto bersama. 

Lucunya, beberapa Pemred mengira bahwa wanita berhijab OOTD tersebut adalah Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Padahal, wanita yang sudah mereka ajak selfie tersebut adalah Sekretaris Kominfo setempat, Rahmawati Setyoardini.

Mengetahui sudah salah sasaran selfie, justru perihal tersebut kian membuat percakapan semakin akrab. Tawa gurau pun semakin menjadi. Tim Humas Pemkab Banyuwangi dan para Pemred pun hanyut dengan obrolan malam itu.

"Nama Banyuwangi kan terkenal sudah ke mana-mana, ini momen untuk bisa ketemu Bupatinya sekaligus foto bersama. Untung saja belum dibuat status WA, ternyata salah sasaran," ungkap salah satu Pemred diiringi tawa canda lainnya saat berbincang bersama. 

Kendati demikian, seluruh Pemred yang berasal dari luar Pulau Jawa itu puas akhirnya bisa bertemu dan berbincang dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Termasuk seluruhnya bisa berfoto bersama.

"Terima kasih sudah memilih Banyuwangi untuk kegiatan ini. Belajar sambil berwisata itulah konsep orang-orang yang datang ke sini," ungkap Ipuk.

Momen Lucu Puluhan Pemred ke Banyuwangi, Ada yang Kepincut IniPuluhan Pemred peserta RGE Journalism Workshop 2022 foto bersama di Pendopo Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Ipuk sedikit menyayangkan kunjungan para Pemred ke Banyuwangi yang hanya sebentar itu. Menurutnya, dengan waktu yang singkat tidaklah cukup untuk memanjakan mata dan lidah dengan wisata dan kuliner yang ada di Banyuwangi.

"Mungkin nanti perlu agak lama jika balik ke Banyuwangi lagi. Karena semuanya layak untuk dikunjungi dan dicoba. Kearifan lokal masyarakatnya juga ramah-ramah," katanya.

Sementara Pemred IDN Times, Uni Lubis mengaku bahwa rekan sejawatnya yang menjadi peserta RGE Journalism Workshop 2022 kali ini cukup terkesan dengan Banyuwangi. Beberapa kuliner khas setempat pun tak luput dari sasaran.

Menurut Uni Lubis, bahkan beberapa Pemred sengaja rela melewatkan makan malam agar bisa menikmati kuliner di Pendopo Banyuwangi. Ini karena, sudah menjadi tradisi Pemkab Banyuwangi untuk menjamu setiap tamu dengan kuliner khas lokal. 

"Sebenarnya ada jadwal barbeque dari hotel menginap, namun beberapa memilih untuk diajukan atau tidak makan banyak. Biar bisa makan makanan khas Banyuwangi katanya," ungkap Uni Lubis. 

Tak hanya puas dengan Pecel Pitik saja, para Pemred bahkan masih berburu kuliner lainnya. Mereka kepincut godaan kuliner Pecel Rawon dan Rujak Soto. Selain itu, pada momen singkat tersebut, rombongan Pemred juga berkesempatan untuk menjelajahi beberapa wisata di Banyuwangi. Salah satunya yaitu Kawah Ijen. 

"Kami kagum dengan Banyuwangi ini. Ketemu nasi warnanya biru, pecel ada kuahnya tapi rasanya kok enak. Termasuk sambutan Banyuwangi sangat nyaman untuk tamu yang berkunjung. Semoga ini nanti jadi contoh. Terimakasih kehangatannya, atas semua yang ada," cetus Anton Aprianto.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya