11 Potret Unik Pawai Budaya Pelajar Magetan di HUT RI ke 78

Magetan, IDN Times - Sejak siang masyarakat di Kabupaten Magetan tampak memenuhi alun alun untuk menyaksikan putra putri mereka tampil pada pawai budaya bertema Bangga Magetan. Pawai yang diikuti oleh perwakilan pelajar setingkat SLTP, SLTA hingga perguruan tinggi untuk memeriahkan HUT RI ke-78.
1. Pasca pandemi Covid 19 pawai budaya pertama kali diadakan
Para peserta pawai tampak habis-habisan menampilkan keunikan dan kearifan dari budaya lokal budaya masing masing kecamatan dari sekolah berasal. Mulai dari larung tumpeng labuh Sarangan, cerita situs Petirtaan Dewi Sri yang berada di Simbatan Nguntoronadi hingga ikon Jalak Lawu.
Peserta yang diikuti oleh 47 sekolah yang ada di Magetan tersebut dilepas oleh Bupati Magetan Suprawoto dari halaman Pendopo Surya Graha dan akan finis di GOR Ki Mageti.
Untuk tampil wah, sekolah sebelumnya menarik iuran dari para wali murid masing masing. Besarannya mulai dari Rp35 ribu hingga ratusan ribu per siswa. Bahkan beberapa sekolah juga mengunakan dana BOS untuk memenuhi biayanya.
Seperti untuk kostum, menghias mobil hingga make up guru dan siswa. Untuk itu mereka mengaku menghabiskan duit tidak sedikit, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Magetan Tembus Rp45 Ribu
2. Memperbutkan juara 1, 2, dan 3
Menurut Kabag Kesra Magetan, Permadi, pawai lomba pawai budaya memperebutkan juara satu dua dan tiga. Bagi yang dinilai oleh juri bagus, akan mendapatkan uang pembinaan hingga trophy dan piagam.
"Pemenang akan mendapat trophy dan piagam plus uang pembinaan. Untuk juara 1 akan mendapat uang pembinaan sebesar Rp3 jt, juara 2 dapat Rp2 jt dan juara 3 dapat Rp1 jt," kata Permadi.
Menurut Permadi, pawai budaya kali ini pertama kali digelar setelah ditiadakan karena pandemi Covid 19
3. Larung Tumpeng telaga Sarangan
Selain memakai kostum terbaik mereka para peserta menghias mobil menampilkan kearifan budaya lokal. Seperti pada foto ini sekolah menampilkan replika telaga Sarangan dengan tradisi larung sesaji berupa tumpeng gono bahu.
Berwujud sayur sayuran hasil pertanian warga Plaosan dan tumpeng nasi raksasa yang nantinya akan ditenggelamkan pada tengah telaga sebagai wujud syukur atas hasil alam yang melimpah.
4. Anyaman bambu menjadi kostum peserta
Peserta mengkreasikan anyaman bambu menjadi kostum yang menarik. Mulai dari dibuat kipas hingga penutup kepala. Penampilan ini bertujuan menunjukkan kreativitas dari bahan kearifan lokal.
5. Hasil pertanian menjadi tema pawai budaya
Peserta membawa bakul yang berisi padi dan hasil pertanian. Sebab, Magetan juga kental dengan perekonomian dari sektor pertanian.
6. Kebaya merah dan tari massal
Kebaya merah juga menjadi pilihan peserta. Peserta tampil all-out dengan kostum khas daerah yang diikuti oleh puluhan penari di belakangnya.
7. Kereta kencana
Kereta kencana ditarik kuda lengkap dengan raja dan ratu. Tema raja dan ratu ini cukup menyita perhatian penonton. Kereta kencana berupa mobil yang didesain mirip kereta kencana lengkap dengan kuda.
8. Mobil hias Naga
Menampilkan mobil hias Naga. Penampilan ini menceritakan romobongan Ki Lurah dan Nyi Lurah.
9. Kebaya dandanan menor
Berbaju kebaya dengan dandanan mekup menor. Mereka tampak kompak berjalan dengan sedikit koreografi.
10. Baju adat Nusantara
Peserta menampilkan baju adat dari seluruh Nusantara, mulai dari baju adat Jawa hingga Padang.
11. Menampilkan tema Ratu
Iring iringan para Ratu dari Kerajaan juga ikut memerihkan sajian karnaval ini.
Baca Juga: Menilik Netralitas Polisi Magetan di Pemilu 2024
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.