Tingkatkan Pengunjung, Waduk Bening Widas Madiun Gelar Larung Sesaji

Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan

Madiun, IDN Times – Waduk Bening Widas di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur dipenuhi wisatawan lokal, Minggu (7/10). Sekitar 2.000 wisatawan lokal memadati memadati bibir waduk di sisi timur. Para pengunjung melihat prosesi larung sesaji yang digelar.

Tumpeng berukuran besar diangkat empat orang dari depan panggung menuju tepi waduk. Kemudian, nasi berbentuk kerucut yang dilengkapi buah seperti semangka, pisang, dan nanas itu diangkut menggunakan perahu dayung.

Tumpeng bergerak ke tengah. Sejumlah warga yang menumpang perahu lain mengikutinya. Beberapa menit kemudian, tumpeng itu dilepas dari perahu ke tengah waduk dan tenggelam. Sorak sorai dan tepuk tangan wisatawan terdengar.

“Ini merupakan bentuk ungkapan syukur kami kepada Tuhan atas adanya Waduk Widas,’’ kata Nyoto Marjoko, ketua panitia larung sesaji itu.

Baca Juga: Bulan Bung Karno, Megawati Jadi Juru Kampanye Gus Ipul-Puti di Madiun

1.Waduk Bening Widas menghidupi ribuan warga

Tingkatkan Pengunjung, Waduk Bening Widas Madiun Gelar Larung SesajiIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Keberadaan Waduk Bening  Widas di Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Madiun memiliki berbagai macam fungsi. Selain untuk sarana irigasi lahan sawah di wilayah Nganjuk, juga dimanfaatkan sebagai tempat budidaya ikan air tawar.

Sejumlah warga dapat mengais rezeki di lokasi wisata yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Madiun itu. Mereka membuka warung makan – minum dan menyewakan perahu bagi pemancing maupun wisatawan yang ingin mengelilingi waduk. “Kalau pengunjung ramai, rezeki warga juga bertambah banyak,’’ ujar Nyoto.

2. Larung sesaji mampu menggaet wisatawan

Tingkatkan Pengunjung, Waduk Bening Widas Madiun Gelar Larung SesajiIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Peningkatan jumlah pengunjung di Waduk Bening Widas berlangsung pada momentum tertentu. Salah satunya pada bulan Muharam atau Suro dalam penanggalan Jawa. Sejak 2004, warga berinisiatif menggelar larung sesaji. Selain sebagai ungkapan rasa syukur juga acara itu bisa menarik pengunjung.

Upaya itu, kata Nyoto, terbukti berhasil. Dalam even itu, jumlah pengunjung meningkat 10 hingga 20 persen. Seiring berjalannya waktu, larung sesaji mulai ‘dipermak’. Seni budaya lokal seperti dongkrek dan Reog Ponorogo diboyong dalam acara tersebut. Bahkan, pengelolaannya sempat melibatkan event organizer.

“Tapi untuk tahun ini, kami kelola sendiri bersama sejumlah instansi terkait,’’ kata Nyoto.

Baca Juga: Wajib Coba, 7 Warung Nasi Pecel Legendaris di Kota Madiun

3. Pemerintah Kabupaten Madiun mulai terlibat sejak 2007

Tingkatkan Pengunjung, Waduk Bening Widas Madiun Gelar Larung SesajiIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Pada larung sesaji ketiga atau 2007, sejumlah pihak terkait mulai terlibat. Para pihak itu di antaranya adalah para pengelola Waduk Bening Widas, yaitu Pemerintah Kabupaten Madiun, Perum Jasa Tirta, dan Perum Perhutani. “Ke depan, sedikit demi sedikit larung sesaji akan dibuat lebih meriah,’’ ucap Nyoto.

Selain itu, ia menuturkan, Pemerintah Kabupaten Madiun berencana menambah sejumlah fasilitas yang disediakan. Salah satu yang diwacanakan adalah adanya kuda yang dapat digunakan wisatawan mengelilingi tepian waduk. “Seperti di Telaga Sarangan,’’ ujar dia mengutip ungkapan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Madiun, Edi Bintarjo.

Kepala Bappeda Kabupaten Madiun, Edi Bintarjo, mengatakan bahwa pengembangan pariwisata dari tahun ke tahun harus terus diupayakan. Sebab, berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah dan berdampak pada perekonomian warga.

Adapun pendapatan dari tiket masuk Waduk Bening Widas dibagi tiga, yaitu untuk pemerintah kabupaten sebanyak 30 persen, 60 persen untuk Perum Jasa Tirta, dan 10 persen masuk ke Perum Perhutani.

4. Pemkab Madiun berencana menambah fasilitas

Tingkatkan Pengunjung, Waduk Bening Widas Madiun Gelar Larung SesajiIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kepala Seksi Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun, Ibnu Su’ud Edi Supriyanto, mengatakan potensi di Waduk Bening Widas akan terus ditingkatkan.

Saat ini, sejumlah fasilitas sudah tersedia di antaranya penyewaan perahu, arena bermain anak, dan kebun binantang mini. Namun, sebagian belum maksimal penggunaannya seperti banana boat dan wahana outbound.

“Selama ini hanya digunakan jika ada yang booking dari suatu kelompok saja. Maka, ini perlu dibenahi,’’ kata Ibnu.

Untuk fasilitas lain yang diwacanakan, ia melanjutkan, tentang penambahan wisata air seperti bebek-bebekan dan jet ski. Namun, harus tetap mempertimbangkan aspek keamanan dan keselamatan wisatawan.

Baca Juga: "Bukan Melulu PKI": Warga Madiun Melihat Kembali Sejarah Kota Mereka

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya