5 Desa Wisata di Banyuwangi yang Layak Kamu Kunjungi

Wisata Desa sangat kental dengan kearifan lokal

Mengunjungi wisata alam seperti air terjun, gunung dan pantai mungkin sudah biasa dan ada di mana-mana. Di Kabupaten Banyuwangi, terdapat sejumlah desa yang memiliki kearifan lokal kental dan terbuka untuk wisatawan yang ingin datang.

Desa-desa wisata ini lahir dari inisiatif bersama pemerintah dan didukung masyarakat. Keunikan desa wisata muncul dengan beragam. Ada yang menonjol dari segi kerajinan, seni budaya, adat istiadat, potensi perkebunan dan lainnya.

Berikut 5 desa wisata di Banyuwangi yang masih kental dengan kearifan lokalnya. Kamu bisa datang untuk berlibur sekaligus belajar mengenal lebih dekat kekayaan ragam budaya di Banyuwangi.

1. Desa Kemiren 

5 Desa Wisata di Banyuwangi yang Layak Kamu KunjungiBarong Using dari Desa Kemiren Banyuwangi/Instagram.com @Desa_Kemiren

Desa Kemiren, Kecamatan Glagah merupakan salah satu tempat yang wajib kamu kunjungi bila sedang berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi. Sebab Desa Kemiren memang jadi salah satu pusat pengenalan adat Suku Using.

Berkunjung ke Kemiren, kamu bisa menyaksikan seni budaya Barong, tari Gandrung sambil menikmati aneka kuliner tradisional Suku Using seperti pecel putik dan uyah asem. Seni pertunjukan tersebut memang tersedia buat wisawatan lewat paket wisata.

Selain seni pertunjukan sebagai ruang edukasi, di Desa Kemiren juga banyak seni-budaya yang bersifat sakral yang berlangsung pada momen hari hari tertentu, seperi Barong Ider Bumi, Tumpeng Sewu, Mepe Kasur dan lainnya.

 

Baca Juga: 5 Sentra Durian di Banyuwangi, Langsung dari Petani!

2. Desa Tamansari 

5 Desa Wisata di Banyuwangi yang Layak Kamu KunjungiWisatawan berkunjung ke Sendang Seruni, Tamansari/Instagram.com @sendangseruni

Desa Wisata Tamansari di Kecamatan Licin sudah terkenal memiliki daya saing ekonomi yang mapan. Desa Wisata Tamansari masuk dalam daftar desa wisata terbaik di Indonesia, versi Kemenparekraf.

Desa Tamansari memiliki sentra pemerahan susu sapi, wisata alam Sendang Seruni, Kampung Penambang Belerang Ijen, aneka produk UMKM dan Homestay. Semua dikelola secara mandiri dan terintegrasi lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMdes).

Selain itu, Desa Tamansari jadi tempat yang cocok buat kamu yang punya rencana naik ke Kawah Ijen dari arah Banyuwangi. Sebab Desa Tamansari merupakan pintu masuk menuju Kawah Ijen, kamu bisa mampir ke sana sebelum mendaki.

 

3. Desa Gintangan 

5 Desa Wisata di Banyuwangi yang Layak Kamu KunjungiBaju berbahan bambu dari Desa Gintangan/Instagram.com @desagintangan

Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari sudah terkenal dengan tempatnya perajin anyaman bambu. Aneka kerajinan bambu seperti songkok, tudung saji, souvernir hingga baju dari bambu ada di sana.

Desa Gintangan juga rutin menggelar fashion yang dikemas serupa acara karnaval di desa dengan tampilan fashion baju bambu.

Bisa dikatakan, hampir semua orang di Gintangan merupakan perajin bambu. Anak-anak, remaja hingga orang tua bisa membuat kerajinan bambu.

Selain kerajinan bambu, tentu di sana juga menyimpan kuliner legendaris seperti Sego Jajang dan daging fermentasi Bekamal.

4. Kelurahan Temenggungan 

5 Desa Wisata di Banyuwangi yang Layak Kamu KunjungiKampung Wisata Temenggungan/Instagram.com @Kampongwisatatemenggungan

Kelurahan Temenggungan jadi pilihan tepat buat kamu yang ingin belajar beragam seni di Banyuwangi. Di Temenggungan terkenal jadi gudangnya para seniman, penyanyi dan perajin batik. Potensi tersebut kemudian dikemas menjadi Kampong Wisata Temenggungan. 

Beragam batik khas Banyuwangi ada di sana, seperti Gajah Uling yang memiliki motif serupa belalai gajah dan oling yang berarti pengingat.

Bahkan di sana juga terdapat Sumur Sritanjung yang menjadi cikal bakal nama Banyuwangi. Air yang memiliki aroma harum, dari kisah kesetiaan putri Sritanjung dengan Sidopekso.

Dipercaya siapa pun yang membasuh muka dengan air sumur Sritanjung maka akan awet muda.

5. Desa Patoman 

5 Desa Wisata di Banyuwangi yang Layak Kamu KunjungiSuasana desa Patoman/Instagram.com @pemdespatoman

Desa Patoman biasa disebut sebagai Bali kecil yang ada di Banyuwangi. Mayoritas masyarakat Desa Patoman beragama Hindu, namun tetap memiliki budaya yang khas sesuai kearifan lokal Banyuwangi.

Dari segi bahasa, warga Desa Patoman juga menggunakan Bahasa lokal Jawa dan Madura. Saat memasuki Desa Patoman yang ada di Kecamatan Blimbingsari kamu akan melihat arsitektur rumah dan Pura serupa di Bali.

Lokasinya yang berada di dekat Bandara Banyuwangi, bisa jadi rekomendasi kamu bila ingin mampir di Bali van Java ini.

Baca Juga: 6 Wisata Alam Terbaik di Banyuwangi, Panorama Instagrammable!

Mohamad Ulil Albab Photo Community Writer Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya