Wisata di Jatim Tetap Buka Saat PPKM Level 3 Nasional, Tapi...

Buka dengan pembatasan pengunjung

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur (Jatim), Sinarta memastikan bahwa objek wisata di wilayah setempat tidak ditutup pada Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meski, ada PPKM Level 3 secara nasional 24 Desember 2021 - 2 Januari 2022.

1. Dibuka tapi kuotanya 50 persen

Wisata di Jatim Tetap Buka Saat PPKM Level 3 Nasional, Tapi...Banyuwangi menggelar Festival Padi di Desa Banjar, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Senin (20/2021). (Dok. Banyuwangi)

Nah, kendati membuka pariwisata Jatim saat Nataru, Sinarta mengaku akan tetap patuh dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Merujuk pada Inmendagri yang telah diterimanya, Sinarta menyampaikan kalau ada pembatasan kuota wisatawan. Yakni hanya 50 persen ketika PPKM Level 3 nasional.

"Itu kan masih ada yang diberlakukan 50 persen, itu dalam aturannya, ya gak apa-apa. Kita ikuti aja itu, yang saya baca 50 persen tidak ditutup," ujarnya, Jumat (3/12/2021).

Baca Juga: 10 Wisata di Jawa Timur yang Mirip Destinasi Luar Negeri, Kece Abis!

2. Ada skema kesepakatan khusus Bromo

Wisata di Jatim Tetap Buka Saat PPKM Level 3 Nasional, Tapi...Kawasan wisata gunung Bromo. IDN Times/Reza

Khusus wisata Bromo, lanjut Sinarta, nanti akan ada kesepakatan khusus dari kabupaten setempat. Mengingat, Bromo meliputi Probolinggo, Pasuruan, Lumajang dan Malang. "Kalau salah satunya ada yang Level 3 ditutup, lewat yang 2 (kabupaten dibuka) sepakat begitu," katanya.

"Dan itu bagus karena KLHK sangat serius untuk mengikuti Inmendagri," dia melanjutkan.

3. Imbau wisatawan tetap disipilin prokes, pemkab/pemkot wajib pengawasan ketat

Wisata di Jatim Tetap Buka Saat PPKM Level 3 Nasional, Tapi...Tempat wisata yang menarik di kedung Darmo di Kabupaten Malang. Instagram.com/Yoikimalang

Selain itu, Disbudpar Jatim juga sudah berkirim surat ke kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan secara ketat. "Kalau pun (wisata) bisa dibuka tetep pengawasan ekstra ketat. Karena ada varian-varian baru itu yang kita harus tetap curiga, bagaimana supaya di pariwisata tidak menjadi klaster yang merugikan," kata Sinarta.

"Pengunjung tetap kita harapkan prokes terpenuhi, jadi pengunjung sudah diingatkan bahwa lebih baik memang tetap untuk tidak ke mana-mana, kalau ke mana-mana harus prokes dengan baik," pungkas dia.

Baca Juga: Libur Akhir Tahun, Wisata di Jatim Sesuaikan Regulasi Nasional

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya