TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Gua Maria di Surabaya yang Wajib Dikunjungi, Sejuk dan Tenteram

Cocok buat berdevosi atau sekadar curhat sama Bunda

Ilustrasi Patung Bunda Maria. Freepik/Vecstock

"Ad Jesum Per Mariam" berarti "menuju Yesus melalui Bunda Maria". Istilah ini kerap digaungkan umat Katolik. Kemunculan istilah tersebut tak terlepas dari peran Bunda Maria sebagai ibu Tuhan Yesus yang sangat dihormati oleh umat Katolik.

Gua Maria adalah tempat yang biasanya digunakan untuk berdevosi kepada Bunda Maria, seperti berdoa, bermeditasi, dan menyingkir dari hiruk pikuk dunia. Umat Katolik yang datang ke Gua Maria bukan bermaksud menyembah Bunda Maria atau bahkan menyembah patungnya, tapi untuk berdoa bersama Bunda Maria sebagai ibu rohani mereka.   

Gua Maria biasanya berlokasi di dekat sumber air (sendang), pegunungan, bahkan hutan. Ini berakar dari filosofi Jawa yang menganggap tempat-tempat tersebut sebagai sarana mendekatkan diri kepada Gusti Ingkang Mahakuwasa. Tapi, di zaman modern ini, Gua Maria juga bisa ditemukan di daerah perkotaan, salah satunya di Surabaya, lho! Berikut 7 Gua Maria di Surabaya yang wajib kamu kunjungi. Catat, ya!  

1. Gua Maria Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria, Jalan Kepanjen

Fasilitas yang tersedia di tempat ini cukup beragam. Ada teks doa berbahasa Indonesia dan Inggris seperti Novena Medali Wasiat, Kidung Maria, dan doa-doa lain yang tersebar di berbagai titik. Sebelum berdoa, kamu juga bisa menyalakan lilin dan menaruhnya di tiga titik yang tersedia. Di Gua Maria ini juga tersedia kolam ikan, lengkap dengan suara gemercik air yang menambah kesan tenang.

Uniknya, Gua Maria ini juga mempunyai relief perhentian jalan salib, mulai dari peristiwa "Yesus Dijatuhi Hukuman Mati" hingga "Yesus Bangkit dari Kematian". Gua Maria ini diberkati oleh Bapa Uskup Keuskupan Surabaya, Mgr. A. J. Dibjokarjono, tepatnya pada 7 September 1991, dan kemudian direnovasi dan diberkati kembali pada 12 Desember 2003. 

  • Lokasi: Jalan Kepanjen No. 4-6, Kecamatan Krembangan, Surabaya
  • Media sosial paroki: @komsos_kelsapa (Instagram) | kelsapa.org (Website) 

2. Gua Maria Paroki Santo Mikael, Perak

Corak labirin pada bagian depan Gua Maria menjadi ciri khas tempat ini. Di sisi kanan pintu masuk, terpampang penjelasan tentang labirin tersebut, salah satunya sebagai sumber ketenteraman untuk pikiran yang sedang kalut, sebab labirin hanya mempunyai jalur baris tunggal sehingga seseorang bisa lebih fokus. Labirin cocok digunakan sebagai alat meditasi. Sebagai alat rohani, labirin dianggap jalur peziarahan umat agar dapat merenungkan misteri kehidupan yang lebih dalam.

Satu hal lagi yang khas, patung di Gua Maria ini berupa Bunda Maria yang menggendong bayi Yesus. Keduanya memakai mahkota emas, sedangkan Bunda Maria menggenggam tongkat di tangan kanannya. Patung ini biasa disebut patung "Bunda Maria Penolong Abadi". Berbeda dengan arsitektur Gua Maria pada umumnya, Gua Maria Paroki Santo Mikael didesain seperti bangunan biasa dengan dinding datar bercat abu-abu. 

  • Lokasi: Jalan Tanjung Sadari No. 49, Perak, Kecamatan Krembangan, Surabaya
  • Media sosial paroki: @santomikaelsurabaya (Instagram) 

3. Gua Maria Paroki Santo Marinus Yohanes, Kenjeran

Gua Maria Paroki Santo Marinus Yohanes Surabaya terlihat sejuk dan tenang. Dilengkapi gemercik air mancur dan pepohonan rindang, suasana yang tercipta membuat siapa pun betah di sini. Gua Maria ini diresmikan oleh Romo Stanislaus Eylannor Beda, CM selaku Romo Kepala Paroki pada 21 Oktober 2004. Meski telah berdiri selama dua dasawarsa, Gua Maria ini tetap terlihat kokoh dan terawat. Ada satu hal menarik di Gua Maria ini, yaitu gantungan kunci warna-warni yang bertuliskan doa-doa. Atap yang dilukis corak flora juga menambah kesan alami di gua ini. 

  • Lokasi: Jalan Memet Sastrowiryo No. 1, Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya
  • Media sosial paroki: @marinusyohanes (Instagram) | marinusyohanes.org (Website)

4. Gua Maria Paroki Sakramen Mahakudus, Pagesangan

Gua Maria Paroki Sakramen Mahakudus relatif baru didirikan, tepatnya pada 27 Januari 2019. Dengan adanya tempat berlutut, sikap merendahkan diri semakin bisa kamu hayati di sini. Apalagi sambil memandang patung Bunda Maria dari dekat, rasa damai, penuh hormat, sekaligus khusyuk bercampur menjadi satu. Tempat yang diberkati langsung oleh Bapa Uskup Keuskupan Surabaya, Mgr. Vincentius Sutikno Wicaksono ini nyaman digunakan untuk bermeditasi. Gua Maria ini berhadapan langsung dengan Griya Adorasi, jadi kamu bisa sekalian menghormati Sakramen Mahakudus di tempat yang berdekatan.   

  • Lokasi: Jalan Pagesangan Baru No. 4, Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya
  • Media sosial paroki: @sakramenmahakuduspagesangan (Instagram)

5. Gua Maria Paroki Ratu Pencinta Damai, Pogot

Patung Bunda Maria di sini berupa tangan terbuka. Ini melambangkan kesediaan dan kerendahan hati untuk menerima kehendak Tuhan, seperti yang diteladankan Bunda Maria ketika menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel. Tempat ini terletak di belakang gereja, cocok untuk kamu yang ingin berdoa dengan tenang dan khidmat. Di etalase yang tersedia, disediakan beberapa buku doa, buku nyanyian, dan untaian rosario yang bisa kamu pakai. Ada juga kotak persembahan yang bisa kamu isi uang sukarela untuk biaya perawatan Gua Maria. Sebetulnya, di sini juga ada kolam kura-kura. Namun, letak yang agak terpecil menjadikannya tidak terlalu kelihatan. Di samping Gua Maria ini, terdapat tangga menuju ruang pertemuan.  

  • Lokasi: Jalan Pogot Baru No. 77-79, Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya
  • Media sosial paroki: @wartarpd (Instagram) | parokirpd.com (Website) 

6. Gua Maria Paroki Yohanes Pemandi, Wonokromo

Di pintu utama, umat disambut ukiran timbul di tembok berupa empat peristiwa rosario, yaitu peristiwa gembira, sedih, mulia, dan terang. Di sisi kanannya, terdapat prasasti peresmian Gua Maria yang dibubuhi tanda tangan Romo Julius Haryanto, CM selaku Romo Administrator Keuskupan Surabaya, tepatnya pada 1 Mei 2005. Dengan bentuk plafon lengkung mengerucut dihiasi lampu lentera di dinding, tempat ini tampak estetik. Pemilihan cat putih melambangkan kemurnian sang Ibu Yesus. Selanjutnya, bangunan gua ini juga sangat detail, sebab terdapat imitasi stalaktit di beberapa bagian. Ada satu hal menarik, yaitu pada bagian bawah patung. Bunda Maria yang menginjak ular ini menjadi simbol kemenangan atas kejahatan.

  • Lokasi: Jalan Gadung No. 15, Jagir, Kecamatan Wonokromo, Surabaya
  • Media sosial paroki: @komsosyopem (Instagram)

Verified Writer

Talita Hariyanto

Manusia hina sebagai makhluk mulia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya