5 Fakta Tradisi Pasar Bandeng di Gresik, Warisan Asli Sunan Giri

2. Warisan tradisi dari Sunan Giri

Tradisi ini sudah menjadi acara rutin masyarakat Gresik, sejak Sunan Giri berkuasa memimpin Kerajaan Giri Kedaton. Pasar Bandeng mulai dilakukan karena banyaknya santri yang membawa pulang bandeng sebagai oleh-oleh selepas iktikaf di Gresik.

Konon, Sunan Giri melihat potensi ikan bandeng yang cukup melimpah dan bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dari situ, tradisi pasar bandeng diadakan, mulai dari lomba hingga lelang yang bisa dilihat dan diikuti semua masyarakat Gresik. 

3. Menyambut datangnya hari raya Idul Fitri

Selain untuk menyambut datangnya hari raya, tujuan lain adanya tradisi pasar bandeng adalah untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas panen ikan yang melimpah setiap tahunnya. 

Acara itu juga merupakan upaya para masyarakat untuk tetap setia konsisten merawat dan mengembangkan tambak. Sehingga bandeng bisa menjadi produk unggulan, yang menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat Gresik. 

4. Berbeda dari zaman dulu

Kini, pasar bandeng menjadi ajang tahunan yang meriah di Gresik. Tak hanya ada lelang dan lomba ikan saja, di sini banyak bazar UMKM, festival kuliner, serta kompetisi memasak. Selain itu, di malam terakhir penyelenggaraan pasar tahunan ini ada penyerahan hadiah dari pemerintah bagi petani tambak yang memiliki bandeng terbesar dan berat. Rata-rata bandeng yang ada di pasar ini, ukurannya besar-besar bahkan ada yang mencapai 18 kilogram.  Hal ini tentu sangat berbeda dengan zaman dulu yang hanya ada lelang ikan saja saat malam terakhir penyelenggaran tradisi ini.