TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Rekomendasi Daerah Kosan di Sekitar Kampus Universitas Brawijaya

Maba jangan sampai salah pilih rumah kos ya!

Ilustrasi gedung Universitas Brawijaya. (Dok. Humas Universitas Brawijaya)

Universitas Brawijaya menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbesar di Malang. Setiap tahunnya ribuan mahasiswa baru datang ke UB untuk menempuh pendidikan. Tahun ini saja sebanyak 5.380 mahasiswa diterima di jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), sementara jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) belum diumumkan.

Oleh karena itu, banyak mahasiswa dari penjuru negeri datang ke Kota Malang dan tinggal di Kota Malang. Namun, tidak semua wilayah di Kota Malang menjadi rekomendasi lokasi hunian yang nyaman bagi mahasiswa. Calon Mahasiswa Baru (Maba) harus punya banyak pertimbangan dalam memilih lokasi kosan.

Berikut rekomendasi 5 kos-kosan yang bisa dijadikan rekomendasi bagi mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) Jalan Veteran, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Baca Juga: 5 Kawasan Kos Sekitar Universitas Negeri Malang, Calon Maba Wajib Tahu

1. Jalan Bendungan Sigura-gura, idaman mahasiswa si tukang makan

Jalan Sigura-gura Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Jalan Bendungan Sigura-gura berada yang berada di Kecamatan Dinoyo KotaMalang sudah terkenal sebagai wilayah yang menyediakan berbagai kuliner murah dan enak bagi mahasiswa. Mereka yang memiliki jiwa petualang kuliner pasti akan sangat cocok tinggal di sini. Pasalnya berbagai kuliner dari lalapan, rujak, soto, sampai berbagai makanan berkuah ada di sini.

Selain itu, Jalan Bendungan Sigura-gura juga bersebelahan langsung dengan kampus UB dan kampus Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Sehingga wilayah ini memang jadi favorit hunian bagi mahasiswa di kedua kampus tersebut. Jarak dari Jalan Sigura-gura ke UB hanya 250 meter, sehingga bisa dilalui dengan berjalan kaki saja.

Sebagian rumah di Jalan Sigura-gura dibangun khusus untuk hunian kos, sehingga beberapa rumah terlihat besar dengan menyediakan banyak kamar. Lokasi yang nyaman ditambah jalam yang luas membuat mudah diakses menggunakan mobil. Namun, ketika memasuki jam pulang kantor sekitar pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB, lokasi ini rawan terjadi kemacetan. Untuk biaya sewa kos biasa di Jalan Sigura-gura dipatok mulai dari harga Rp400 ribu sampai Rp800 ribu per bulan.

2. Jalan MT Haryono, mudah berkuliah juga mudah berwisata di Kota Batu

Jalan MT Haryono Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Jalan MT Haryono yang berada di Kecamatan Dinoyo merupakan salaj satu akses utama menuju Kampus UB dari arah Kota Batu. Jalan ini juga jadi akses utama menuju kampus Universitas Islam Malang (Unisma). Lokasinya yang berada di tengah berbagai kampus negeri maupun swasta membuatnya sangat strategis jadi lokasi hunian. 

Selain itu di Jalan MT Haryono juga tersedia Mall Dinoyo yang cukup representatif untuk berbelanja pakaian. Mahasiswa memiliki kos di Dinoyo biasanya karena wilayah ini berada di pusat keramaian. Mereka tidak perlu ribet mencari kebutuhan sehari-hari karena lokasinya yang strategis. Mahasiswa yang ingin healing ke Kota Batu juga lebih dekat karena hanya tinggal lurus selama 30 menitan.

Hanya saja, saat jam masuk kerja dan jam pulang kerja, Dinoyo akan sangat padat oleh pengendara motor dan mobil. Sehingga jika ingin keluar rumah indekos harus hafal jam-jam saat kendaraan sedang landai. Mahasiswa juga harus ektra sabar jika ingin menyebrang jalan, kurangnya zebra cross dan kepadatan kendaraan jadi kombinasi yang sangat menguji kesabaran.

Lokasi kos di Jalan MT Haryono biasanya berada di gang-gang yabg menopang jalan ini. Meskipun merupakan pemukiman yang padat penduduk, rumah-rumah di sana memiliki kesan yang asri dan ramah lingkungan. Untuk harga kos, biasanya berada di kisaran angka Rp350 ribu sampau Rp750 ribu per bulan.

3. Jalan Soekarno-Hatta, surganya anak-anak gaul di Kota Malang

Jalan Soekarno Hatta Kota Malang. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Jalan Soekarno-Hatta (Soehat) sering dikenal sebagai Jaksel-nya Kota Malang. Wilayah yang tergabung dalam Kecamatan Lowokwaru ini memang banyak berdiri distro-distro sampai restoran makanan kekinian. Banyak juga cafe-cafe yang dijadikan lokasi nongkrong anak-anak SMA dan mahasiswa. Sehingga wilayah ini terlihat memiliki life style yang cukup glamor.

Wilayahnya mengarah langsung ke gerbang belakang UB membuatnya menjadi wilayah dengan populasi mahasiswa UB yang cukup banyak. Selain itu, Soehat juga merupakan rumah bagi mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema). Tidak hanya rumah indekos, beberapa mahasiswa UB juga biasanya menyewakan apartemen yang ada di Jalan Soehat.

Karena aksesnya yang mudah dan lokasinya yang strategis, harga sewa kos-kosan di Soehat cukup mahal. Harga kos di Jalan Soehat berada di kisaran angka Rp600 ribu hingga Rp1,5 juta per bulan. Sementara untuk apartemen, di sana biasanya disewakan dengan harga Rp2 juta sampai Rp2,5 juta per bulan.

4. Jalan Watugong dan wilayah Kerto, rumah bagi ribuan mahasiswa UB

Plang Jalan Watugong Malang. (Twitter/@mahasiswamlg)

Jika Universitas Negeri Malang (UM) memiliki Jalan Ambarawa, maka Kampus UB memiliki Jalan Watugong dan daerah Kerto. Dua lokasi yang berada tepat di utara kampus UB membuatnya jadi incaran utama mayoritas penduduk Brawijaya. Oleh karena itu, tidak salah jika disebut sebagai rumahnya ribuan mahasiswa UB.

Di kawasan Watugong kalian akan menjumpai rumah-rumah yang tertata rapi dan masih didapati banyak pohon besar membuatnya lebih terasa asri. Meskipun agak sempit, jalan di Watugong lebih nyaman dilewati. Tersedia juga berbagai kebutuhan mahasiswa mulai dari makanan, lokasinya fotocopy, hingga ada juga cafe-cafe yang bisa digunakan untuk mengerjakan tugas.

Namun, mahasiswa yang membawa kendaraan harus ekstra hati-hati saat akan keluar kos. Pasalnya banyak pejalan kaki baik dari warga sekitar maupun mahasiswa UB. Sayangnya, tidak ada trotoar yang khusus untuk pejalan kaki membuat mereka tumpah ruah di jalan aspal.

Sementara di daerah Kerto, harga yang ditawarkan lebih miring. Maklum, selain ukuran rumah yang lebih kecil, daerah Kerto juga terkenal padat penduduk. Tapi jangan khawatir, daerah Kerto adalah surga kuliner buat anak kosan. 

Rumah kos di dua wilayah yang berdekatan ini biasanya adalah rumah-rumah warga yang disulap menjadi indekos. Jika di wilayah kerto rata-rata biaya sewa dipatok Rp500 ribu, Di Watugong harganya bisa dua kali lipat. Ada juga kos yang dipatok sewa tiap semester (6 bulan) dengan harga Rp2 juta sampai Rp3 juta.

Baca Juga: 8 Spot Kuliner di Area Universitas Brawijaya, Favorit Mahasiswa

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya