TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Museum KA Bondowoso, Tonggak Sejarah Perkeretaapian di Jatim

Peristiwa Gerbong Maut, puluhan pejuang gugur!

Pengunjung berswafoto. (Instagram/bondowoso_explore)

Masyarakat Bondowoso tentu sudah gak asing lagi tentang keberadaan Museum Kereta Api Bondowoso yang terletak di Kademangan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso.Museum Kereta Api Bondowoso ini memiliki makna yang cukup dalam tentang perjuangan Bangsa Indonesia melawan sejarah.

Nah, bagaimana sih cerita sejarahnya? Untuk mengetahui lebih dalam tentang nilai sejarah yang terkandung di dalam Museum Kereta Api Bondowoso, yuk simak ulasan berikut ini. 

1. Stasiun Bondowoso dibangun pada tahun 1893

Museum Kereta Api Bondowoso. (Instagram/mlaku_mlakusejarah)

Stasiun Bondowoso ini dibangun pada tahun 1893 silam. Pembangunan Stasiun Bondowoso tidak terlepas dari mega proyek Staatsspoorwegen (SS) yang bertujuan untuk memperluas jalur kereta api di Pulau Jawa. Stasiun Bondowoso ini diresmikan pada 1 Oktober 1897. Peresmian ini sekaligus pembukaan jalur kereta api baru tujuan Jember, Kalisat, Bondowoso, hingga Panarukan.

Selanjutnya, jalur baru tujuan Jember, Kalisat, Bondowoso dan Panarukan ini digunakan untuk mengangkut beragam komoditas, seperti teh, kopi, tembakau, beras dan hasil perkebunan lainnya. Dahulunya, Stasiun Bondowoso ini melayani kereta lokal dengan tujuan Jember dan Panarukan.

2. Jadi sakis bisu peristiwa gerbong maut yang tewaskan puluhan pejuang

Museum Kereta Api Bondowoso. (Instagram/bondowoso.ku)

Stasiun Bondowoso menjadi saksi peristiwa Gerbong Maut yang menewaskan puluhan pejuang. Peristiwa gerbong maut ini terjadi pada tanggal 23 November 1947 silam. Pejuang yang menjadi tawanan penjajah waktu itu digiring menuju Stasiun Bondowoso dengan tujuan pemindahan ke Surabaya.

Dalam proses pemindahan ini, sejumlah tiga buah gerbong digunakan untuk mengangkut pejuang kala itu. Tiga buah gerbong itu bernomor, GR 4416 dan GR 5769. Dua buah gerbong tersebut masih memiliki lubang angin. Sedangkan gerbong GR 10152 tidak terdapat ventilasi udara sama sekali.

Selain itu, pemindahan para pejuang yang dijadikan tawanan tersebut, terjadi saat cuaca sedang terik, sehingga kondisi itu semakin memperparah keadaan dan mengakibatkan 46 orang tewas dalam perjalanan menuju Stasiun Wonokromo.

3. Stasiun ini sempat melayani jalur Jember-Panarukan sampai tahun 2004

Pengunjung berswafoto. (Instagram/bondowoso_explore)

Stasiun Bondowoso biasa melayani kereta lokal dengan tujuan Jember dan Panarukan. Biasanya, jalur ini ditarik kereta api yang menggunakan lokomotif diesel hidraulis produksi Henschel (BB303). 

Kereta api yang melayani jalur lokal tersebut dalam kondisi infrastruktur yang sangat tua, sehingga pada tahun 2004 lalu dinonaktifkan secara penuh.

4. Tahun 2016, stasiun ini diresmikan jadi museum

Pengunjung. (Instagram/potensilokalbondowoso)

Setelah Stasiun Bondowoso dinonaktifkan, kondisi stasiun menjadi terbengkalai. Kemudian bangunan stasiun ini ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI. 

Selanjutnya, pada tanggal 17 Agustus 2016 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 71 tahun Stasiun Bondowoso diresmikan menjadi Museum Kereta Api Bondowoso oleh Bupati Bondowoso Drs. H. Amin Said Husni. Pemilihan Stasiun Bondowoso sebagai museum ini bukan tanpa alasan. Hal tersebut untuk memberi penghormatan yang setinggi-tingginya untuk para pahlawan Indonesia yang gugur dalam peristiwa Gerbong Maut.

Baca Juga: 5 Wisata Museum di Malang, Musik hingga Satwa

Verified Writer

Rangga Rafi Arli

Alhamdulillah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya