Kisah Rusady, Penggagas Kampung Ikan Hias di Banyuwangi
Pelihara ikan hias di aquarium biasa, ini di sungai.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Rusady Awanto (33), tak pernah menyangka upayanya menata lingkungan dua tahun lalu akan berbuah manis seperti saat ini. Kala itu, kata Rusady, ia dan beberapa rekannya hanya bermaksud melepas beberapa ikan tombro sebagai bagian dari hiasan usai membangun sebuah toilet umum.
Kini, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi tempat ia tinggal malah menjadi "Kampung Ikan". Tak main-main, ribuan ikan hias koi dan tombro dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah saat ini menjadi peliharaan di sungai selebar kurang dari dua meter itu.
"Tidak butuh waktu lama, hanya sehari saja untuk meyakinkan warga. Toilet dibangun untuk solusi agar tidak buang air besar ke sungai. Ikan saya sendiri kemudian langsung saya lepas ke sungai, Warga kemudian mendukung, 'kok bagus ya' katanya. Itu di awal Tahun 2018," ujar Rusady saat ditemui IDN Times di Kampung Ikan, Senin (16/11/2020).
Baca Juga: Insentif Guru Ngaji Naik, Pemkab Banyuwangi Salurkan Rp7,5 Miliar
1. Bisa ubah pola masyarakat yang kerap buang sampah di sungai
Tak lama setelah melepas beberapa ekor ikan tersebut, beberapa warga dari desa sebelah pun berdatangan untuk melihat. Sadar kampungnya disorot, warga setempat pun mulai memperhatikan kebersihan dan keasrian lingkungan.
Bila sebelumnya masih ada beberapa warga yang membuang sampah di sungai, secara bertahap, perilaku tersebut mulai berubah. Bahkan, saat ini sudah tidak ada lagi warga yang membuang sampah ke sungai. Mereka pun kini mengikuti jejak Rusady menjadi peternak ikan.
"Saat ini, sudah ada 60-an kepala keluarga yang memiliki ikan di satu aliran sungai yang sama. Ada ikan koi, tombro, nila. Tapi kebanyakan tombro. Agar tidak tercampur, ikan-ikan tersebut dipisah dengan sekat-sekat teralis besi, rata-rata berjarak 10 meter panjang sungai," jelasnya.
Urusan keamanan, Rusady tidak akan khawatir karena setiap orang di desanya sudah memiliki ikan di sungai. Dengan begitu, mereka juga dipastikan akan ikut serta menjaga keamanan. Kini, sepanjang 600 meter sungai di tengah penduduk telah dipenuhi ikan hias dengan sekat-sekat besi.
"Fungsinya sekat ini selain untuk memudahkan warga mengenal ikannya masing-masing, juga untuk menahan bila ada sampah apapun yang datang dari hulu," ujarnya.
Baca Juga: Ke Banyuwangi, Gubernur Khofifah Semangati Pelaku UMKM