TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Julukan Kabupaten Banyuwangi yang Perlu Kamu Tahu

Apa kamu sudah tahu julukan Banyuwangi?

Panorama De Djawatan. IDN Times/Istimewa

Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur memiliki sejumlah julukan yang terus berkembang. Sejak tahun 1980-an, Banyuwangi pernah dijuluki Kota Pisang. Selain itu, Banyuwangi juga pernah dijuluki Kota Banteng, Kota Using hingga Kota Santet.

Namun seiring perkembangan zaman, saat ini Banyuwangi lebih sering dijuluki Kota Gandrung hingga The Sunrise of Java.

Dikutip dari data Pemkab Banyuwangi, berikut 7 julukan kota di ujung Pulau Jawa ini.

Baca Juga: 10 Pesona De Djawatan Forest Banyuwangi bak Hutan Magis Fangorn!

1. Kota Using

Sekolah adat Pesinauan Suku Using Banyuwangi/Dok Pemkab Banyuwangi

Banyuwangi memiliki masyarakat adat yang bernama suku Using. Suku ini sangat memahami bahasa Jawa, sebab banyak kemiripan pembendaharaan bahasanya.

Masyarakat suku Using bukanlah pendatang, mereka merupakan warga asli dari pewaris kultural Kerajaan Blambangan dan menjadikan Banyuwangi menjadi ibu kotanya.

2. The Sunrise of Java

Pemandangan kawah Ijen. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selanjutnya Banyuwangi dijuluki sebagai daerah The Sunrise of Java. Banyuwangi memang berada di ujung timur Pulau Jawa. Maka daerah ini dijuluki The Sunrise of Java karena menjadi yang lebih dahulu melihat terbitnya matahari.

Sebagai daerah di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi berbatasan dengan Pulau Bali yang ada di sisi timurnya.

3. Kota Gandrung

Panorama De Djawatan. IDN Times/Istimewa

Tarian Gandrung merupakan tarian khas Kabupaten Banyuwangi. Sebutan Kota Gandrung masih melekat hingga saat ini, ditunjukkan dengan banyaknya patung gandrung yang ada di hampir tiap perbatasan kecamatan dan kabupaten.

Patung gandrung yang paling terkenal berada di Gunung Gumitir, perbatasan dengan Kabupaten Jember. Kemudian di jalan arah Pantura, Grand Watu Dodol. Setiap tahun, di Banyuwangi juga rutin menggelar festival gandrung Sewu yang menyajikan tarian 1000 penari gandrung di Pantai Boom.

4. Bumi Blambangan

Panorama Kawah Ijen. IDN Times/Istimewa

Selain itu, Banyuwangi juga dijuluki Bumi Blambangan. Sebelum ada nama Banyuwangi, ada kerajaan Blambangan, bagian dari kerajaan Majapahit. Kerajaan Blambangan, disebut sebagai salah satu yang terakhir masih bertahan, setelah keruntuhan Majapahit.

Nama Banyuwangi baru muncul pada tahun 1771 dengan bupati pertama Mas Alit. Untuk memperingati nama Banyuwangi di tahun tersebut, hingga kini, setiap tanggal 18 Bulan Desember, selalu diperingati sebagai hari jadi Kota Banyuwangi.

5. Kota Banteng

Padang Savana Alas Purwo/Dok Pemkab Banyuwangi

Nama kota Banteng di Banyuwangi memiliki Taman Nasional Alas Purwo yang masih dihuni kawanan Banteng Jawa. Hingga kini kamu bisa mudah menemukan kawanan banteng tersebut di padang savana Sadengan Alas Purwo. Ada banyak banteng yang selalu mencari rumput di sana.

6. Kota Pisang

Ilustrasi pisang Candevish di Banyuwangi/Dok Pemkab Banyuwangi

Kabupaten Banyuwangi juga dijuluki sebagai Kota Pisang. Tidak hanya Lumajang, Banyuwangi juga pernah menjadi sentra penghasil Pisang di tahun 1980-an. Untuk itu daerah ini juga pernah dijuluki sebagai kota pisang.

Saat ini untuk mengembalikan kejayaan kota pisang yang pernah disandang, Banyuwangi mulai mengembangkan pisang jenis baru, candevish. Kini Banyuwangi lebih banyak didominasi jenis tanaman buah seperti jeruk dan buah naga.

Baca Juga: 7 Warung Makan Terdekat Kawasan Taman Nasional Alas Purwo

Verified Writer

Mohamad Ulil Albab

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya