TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Makam Syech Umar Sumbawa di Pantai Kenjeran Surabaya

Jasadnya ditemukan warga di pinggir pantai

Gapura Makam Syech Umar Sumbawa. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Siapa sangka, di ujung utara kota Surabaya dekat dengan Jembatan Suramadu, terdapat sebuah wisata religi yang belum banyak orang tahu. Wisata makam Syech Umar Sumbawa atau yang akrab disebut Mbah Sumbo.

Di sekitar makam, udaranya begitu sejuk, tak banyak lalu lalang kendaraan. Tempat itu berada di bibir pantai Kenjeran Surabaya tepatnya di Kelurahan Kedung Cowek.

Baca Juga: "Moh Limo", 5 Ajaran Terkenal Sunan Ampel yang Baik untuk Diterapkan

1. Mbah Sumbo pendakwah asal Sumbawa

Suasana para ziarah di makam Syech Umar Sumbawa Surabaya. dok. Istimewa.

Mbah Sumbo adalah seorang saudagar kaya dan juga pendakwah. Mbah Sumbo bukan asli Surabaya melainkan dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pengurus Makam, Djaun Fahmil Ilmi atau akrab disapa Gus Fahmi menjelaskan, sejarah makam tersebut. Pada saat itu, Mbah Sumbo dibunuh dan jasasnya dibuang ke laut.

"Jasad itu ditemukan warga di bibir pantai. Oleh warga setempat, jasad itu kembali dibuang ke tengah laut," ujar Gus Fahmi, Senin (4/4/2022).

Namun anehnya, saat warga yang membuang jasad tersebut belum kembali lagi ke pantai, Jasad tersebut sudah terlebih dahulu sampai di bibir pantai. Hal tersebut bahkan terjadi hingga 3 kali berturut-turur.

"Dibuang ke tengah laut kembali lagi, dibuang lagi lalu kembali lagi," jelas Gus Fahmi.

2. Buyut Gus Fahmi memakamkan Mbah Sumbo

Kegiatan di makam Syech Umar Sumbawa. (dok. Istimewa).

Warga kemudian datang kepada seorang ulama setempat yaknk KH Hasbullah yang merupakan kakek buyut dari Gus Fahmi. Warga meminta pendapat KH Hasbullah tentang penemuan mayat tersebut.

"KH Hasbullah berkata bahwa itu adalah jasad Syech Umar Sumbawa. Setelah tau, jasad tersebut dimakamkan di sini," ungkapnya.

Makam tersebut awalnya dibiarkan begitu saja. Namun, sering kali terjadi hal-hal aneh. Seperti mendengar makam mbah Sumbo yang selalu terdengar ramai

"Kemudian KH Hasbullah memasang cungkup di makam mbah Sumbo," tuturnya.

Jika dihitung-hitung usia makam tersebut sudah lebih dari 100 tahun lamanya. Haul mbah Sumbo juga dilakukan setiap bulan Safar tahun Hijriyah.

Baca Juga: Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya: Rute, Lokasi, Harga, dan Tips

Berita Terkini Lainnya