Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Selain dikenal dengan sebutan kota industri, nyatanya Gresik juga memiliki segudang destinasi wisata yang banyak didatangi baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Salah satu jenis wisata yang disuguhkan adalah wisata sejarah. Mulai dari situs peninggalan era kolonial Belanda sampai peninggalan era Majapahit.
Selain sarat akan nilai sejarah, beberapa tempat wisata ini juga cocok kalian kunjungi saat musim liburan. Penasaran di mana sajakah lokasi destinasi wisata tersebut? Kalian bisa simak rangkuman kami berikut ini.
1. Bandar Grissee
Bandar Grissee. Instagram/gresikunited Wisata kota tua di Gresik ini baru saja resmi dibuka untuk umum pada Desember 2022 silam. Dinamakan Bandar, sebab lokasinya yang berada tak jauh dengan pelabuhan. Bandar Grissee ini menjadi kawasan percampuran tiga etnis yakni Kampung Arab, Pecinan, dan Kolonial.
Menjejakkan kaki di kawasan kolonial, kamu akan dengan mudah menjumpai berbagai bangunan berarsitektur Belanda. Salah satunya adalah Gedung Nasional Indonesia yang kini telah dijadikan cagar budaya. Adapun spot wisata lain yang dapat dikunjungi di area ini adalah Pelabuhan Kapal Kayu dan Pantecosta.
Lokasi: Bedilan, Kebungson, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik
2. Kampung Kemasan
Kampung Kemasan. (cagarbudayajatim.com) Kampung Kemasan letaknya tidak jauh dari Alun-Alun Kota Gresik. Bangunan yang memiliki desain arsitektur khas budaya Belanda dan Tiongkok ini amat populer pada abad ke 19. Salah satu ikon yang kerap menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung adalah bangunan kuno tempat tinggal para elit.
Tidak sedikit pengunjung yang bertandang untuk sekedar berswafoto, melakukan penelitian, atau prewedding. Asal muasal Kampung Kemasan ini dinamakan demikian sebab dulunya terdapat seorang pengrajin emas yang sangat terampil bernama Bak Liong.
Lokasi: Kemasan, Jl. Nyi Ageng Arem-Arem Gang III, Kabupaten Gresik
3. Benteng Lodewijk
Benteng Lodewijk. Facebook/"BESEG" (Besali Sejarah dan Budaya Gresik) Benteng Lodewijk dibangun oleh pemerintah kolonial pada tahun 1808 M. Sebagai wujud penghormatan kepada Raja Belanda Louis, Gubernur Jendral Herman Willem Daendles akhirnya memerintahkan pembangunan Benteng Lodewijk ini. Oleh karena itu, pembangunannya memiliki keterkaitan dengan pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan.
Benteng Lodewijk saat ini sudah hancur dan tidak digunakan lagi. Namun masih terdapat sisa reruntuhan bangunan yang bisa kalian jumpai. Bagian yang masih tersisa yaitu dua bastion dan sebagian dinding keliling benteng.
Lokasi: Tajung Widoro, Bungah, Tajung Widoro, Tj. Widoro, Kabupaten Gresik
Baca Juga: 4 Paket Bukber All You Can Eat Buffet Hotel Berbintang di Gresik
4. Klenteng Kim Hin Kiong
Klenteng Kim Hin Kiong. (disparekrafbudpora.gresikkab.go.id) Disebut sebagai klenteng tertua di Gresik, Klenteng Kim Hin Kiong ini telah ada sejak abad ke-12 era Majapahit. Pengunjung dapat melihat bukti tahun berdirinya yang tertera di dekat altar bagian depan yaitu 1153 M. Klenteng ini dibangun sebagai pemujaan kepada Dewi Pelindung Lautan, Ma Co Thian Siang Seng Boo.
Salah satu yang terkenal dari Klenteng Kim Hin Kiong adalah obat Ciam Si yang terkenal mujarab. Ciam Si pada masyarakat Tionghoa merupakan salah satu metode pengobatan dan peramalan nasib dari para dewa.
Lokasi: Jl. DR. Setia Budi Gg. Klentheng No.56, Bedilan, Pulopancikan, Kec. Gresik, Kabupaten Gresik