TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Senjata Tradisional Asal Jawa Timur

Kalau di daerahmu, nama senjata tradisionalnya apa?

ilustrasi celurit (instagram.com/bustomy18)

Indonesia memiliki budaya yang sangat banyak dan beragam. Salah satu contohnya adalah senjata tradisional asal Jawa Timur. Mulanya senjata ini digunakan untuk mempertahankan diri ketika berperang. Namun kini fungsinya bergeser menjadi alat yang dapat membantu masyarakat dan juga hiasan. Berikut adalah 6 senjata tradisional asal Jawa Timur.

Baca Juga: 10 Potret Memukau Coban Talun, Wisata Air Terjun Populer di Jawa Timur

1. Clurit yang digunakan dalam budaya carok

Clurit/ Instagram @bustomy18

Siapa yang tidak tahu clurit? Senjata melengkung dengan ujung yang sangat tajam dan biasanya digunakan untuk mempertahankan harga diri dalam budaya carok. Budaya ini adalah milik masyarakat Madura, yang mana berbentuk duel maut antara satu orang dengan orang lainnya. Selain itu juga dapat digunakan untuk berkebun dan bertani. Fungsi clurit yang terakhir dalah untuk upacara adat. Dalam hal ini seringkali clurit dibumbuhi ritual adat, agar clurit tersebut memiliki kekuatan magis.

Clurit terbuat dari tiga bahan, yaitu besi, kayu, dan kulit kerbau. Besi digunakan sebagai bilah cluritnya. Besi yang diapakai adalah besi premium, yang mana jenisnya sama dengan yang digunakan pada rel kereta api. Untuk kayunya biasanya mengunakan kayu kembang. Kayu jati, kayu temoho, dan lain-lain. Sedangkan untuk sarung pegangannya menggunakan kulit kerbau agar dapat menyerap keringat. Sehingga tidak licin dan kokoh ketika digenggam.

2. Keris berfungsi untuk membela diri dan berburu

Keris/ Instagram @keris_nusantara_

Selanjutnya ada keris. Mungkin sebagian orang mengetahui bahwa senjata yang satu ini berasal dari Jawa Tengah karena memiliki hubungan erat dengan keraton. Namun nyatanya keris juga termasuk senjata tradisional asal Jawa Timur. Sebab, senjata ini populer setelah zaman Kerajaan Majapahit dan Pajajaran.

Keris termasuk senjata jenis tikam yang memiliki ujung runcing serta mata pisau di kedua sisinya. Fungsinya adalah untuk alat membela diri dan berburu. Namun pada zaman sekarang, senjata tradisional ini digunakan dalam acara pernikahan sembagai simbolis.  

3. Caluk terbuat dari besi stainless yang kokoh

Caluk/ Instagram @kanakajavanica

Berikutnya ada senjata berbentuk mirip golok yang memiliki lengkungan pada ujungnya dan kapak di bagian tengahnya. Kedua bentuk tersebut memiliki fungsinya masing-masing, yaitu ujungnya untuk menggapai buah yang siap dipanen. Sedangkan kapak ditengahnya berfungsi untuk memotong. Namum pada zaman dahulu, senjata ini digunakan untuk membela diri dari bahaya atau ancaman. Dengan ukuran sekitar setengah meter, caluk merupakan senjata yang unik dan nyaman untuk digunakan.

Besi stainless atau besi bekas leburan rel kereta api dapat digunakan untuk membuat senjata asal Tuban, Jawa Timur ini. Besi tersebut diproses dengan tempaan yang cukup lama, sehingga dapat menghasilkan caluk yang kokoh. Sedangkan gagangnya terbuat dari kayu, yang mana menimbulkan rasa nyaman saat digenggam.

4. Kudi, senjata tradisional beribu manfaat

Kudi. dok. Facebook.com/Tiger Blade Nusantara

Senjata yang satu ini memiliki beragam kegunaan untuk membantu pekerjaan masyarakat daerah Banyumas, Jawa Timur, seperti menebang pohon, memisahkan kulit kayu, memotong kayu bakar, membuat meja dan kursi, serta masih banyak yang lainnya. Oleh sebab itu, senjata ini juga memiliki julukan lain, yaitu “gaman”. Gaman memiliku arti yaitu senjata yang serba bisa.

Kudi memiliki bentuk yang mirip dengan senjata asal Jawa Barat, Kujang namanya. Kudi ini berbentuk seperti pisau yang ditambah setengah lingkaran di dekat gagangnya. Hal ini membuat daya potong menjadi semakin besar dan dapat memotong apa saja. Tak heran jika dapat menunjang pekerjaan manusia disekitarnya.

5. Senjata tradisional mirip pedang, bionet namanya

Bionet (dok. kerisku.id)

Yang terakhir adalah bionet, yang mana memiliki bentuk mirip dengan pedang. Namun ukurannya cenderung lebih pendek, berujung runcing, dan berbentuk lurus. Tidak terlalu tajam, tapi ujungnya bisa dikatan lebih runcing dibanding senjata tradisional lainnya.

Dulunya, bionet digunakan untuk alat perang, khususnya jika pertempuran memiliki jarak yang dekat. Namun karena sudah tidak ada lagi perang, senjata yang satu ini mulai dikoleksi sebagai pajangan.

 

Baca Juga: 10 Perbedaan Arti Kosakata Bahasa Jawa Versi Jawa Timur vs Jawa Tengah

Berita Terkini Lainnya