TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Kota Malang yang Mesti Kamu Tahu, Wajib Dikunjungi! 

Ada apa saja ya di Kota Malang?

Kampung Warna-warni di Kota Malang. (Evermore.com)

Jakarta, IDN Times - Setiap daerah di Indonesia punya keunikan tersendiri. Begitupun Kota Malang yang saat ini dipimpin Wali Kota Sutiaji. Kota yang terkenal dengan kuliner dan destinasi wisatanya ini pun terus menonjolkan dirinya, meski pandemik masih membayangi kita.

Hadir pada acara Salam Indonesia yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis, Rabu (16/6/2021) Wali Kota Sutiaji banyak bercerita tentang Malang hingga millennialnya. Memiliki sekitar 50,68 persen millennial, ini alasan mengapa kamu juga wajib mengunjungi Malang!

Baca Juga: Strategi Kota Malang Bangkit dari Pandemik Lewat Pariwisata  

1. Peminat pendidikan di Malang tertinggi menurut survei

Wali Kota Malang Sutiaji menghadiri acara Salam Indonesia yang dipandu Pemimpin Redaksi IDN Times Uni Lubis di Jakarta, Rabu (16/6/2021). (YouTube/IDN Times)

Millennial wajib datang ke Malang! Mengapa demikian, Sutiaji mengatakan bahwa kota ini menarik sekali dikunjungi karena keunikan dan masyarakatnya yang begitu familier dengan salam satu jiwanya, selain kesejukan dan kenyamanan kotanya. Malang juga disebut Sutiaji merupakan miniatur Indonesia dan dunia karena wilayahnya banyak dikunjungi untuk pendidikan.

“Berdasarkan survei, peminat tertinggi untuk meneruskan ke perguruan tinggi itu di Malang, karena di sana ada 60 perguruan tinggi. Ini miniatur Indonesia dan dunia karena ada 134 negara yang anak-anaknya dikirim untuk belajar di sana. Kuliner Malang juga luar biasa,” kata Sutiaji.

2. Punya bahasa ngalam atau walik yang unik

pexels/Alexandr Podvalny

Malang juga memiliki bahasa unik yang disebut ngalam. Ngalam merupakan bahasa yang menggunakan kata yang dibolak-balik, tetapi uniknya tidak semua kata dalam bahasa ini digunakan seperti itu. Memang tampak membingungkan, karena ternyata bahasa ini memiliki sejarah lho.

“Bahasa ngalam ini berasal dari sejarah perjuangan. Jadi bagaimana seseorang bicara, tapi orang luar tidak tahu. Seperti bahasa sandi kalau dilihat ke sejarahnya. Kemarin saya ditelepon oleh sejarawan Kota Malang. Ia mengatakan asal-usul bahasa ini ingin difilmkan dan didaftarkan bahwa Malang punya bahasa sendiri,” kata Sutiaji.

Baca Juga: Strategi Kota Malang Bangkit dari Pandemik Lewat Pariwisata  

3. "Vaksin" 6M ala Malang

Wali Kota Malang, Sutiaji saat mengecek langsung kelas tatap di Kota Malang. Dok/Humas Pemkot Malang

Pada masa pandemik ini, Wali Kota Sutiaji selalu memantau perkembangan COVID-19. Ia menganggap Malang sudah lumayan berpengalaman mengurusi pandemik dengan Surabaya. Untuk diketahui, saat ini positif rate dan tingkat kesembuhan COVID-19 di kota ini sudah tinggi. Sutiaji pun mengaku mempunyai vaksin ala Malang.

“Malang sehari pernah 200 penambahan kasus, sehingga yang namanya akupansinya luar biasa rumah sakit kita. Alhamdulillah ini kita kuatkan dengan tetap jangan lengah akan COVID-19. Hemat saya, bagaimana kita bisa kuatkan melalui vaksin. Vaksin itu maksud saya bukan hanya vaksin yang disuntik sendiri, tetapi vaksinnya ada di diri kita. Kalau kami vaksinnya ada 6M: memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menjaga imun,” kata Sutiaji.

4. Sudah menguatkan UMKM bahkan sebelum pandemik

Foto hanya ilustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Selain menggelar vaksinasi yang diikuti 175 ribu orang untuk menjaga semangat Kota Malang, Kota Apel juga sudah menguatkan UMKM bahkan sebelum pandemik. Hal ini salah satunya dilakukan dengan membuatkannya katalog lokal. Selain itu, Sutiaji mengatakan Kota Malang menangkap bagaimana demand dan perusahaan bisa bertemu.

“Hal itu kami sudah dilakukan. Jadi, kami datang memberikan penyuluhan untuk para pedagang agar dapat memasarkan/mengemas produknya dengan baik. Kami pun sudah memakai barcode untuk jual beli di 16 pasar,” kata Sutiaji.

Berita Terkini Lainnya