TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Lengkap Candi Singosari, Wisata Sejarah Favorit di Malang 

Mengenal sejarah, kini lebih asik melalui wisata

Candi Singosari. Kemendikbud.go.id

Candi Singosari merupakan salah satu bukti kejayaan kerajaan Singosari. Terletak di Kabupaten Malang, candi ini masih aktif menjadi destinasi wisata sejarah bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

Memiliki legenda yang unik, candi Singosari cukup populer bagi para pecinta sejarah. Penambahan beberapa fasilitas seperti museum dan taman juga berhasil menarik minat pengunjung. Berikut 5 fakta lengkap tentang Candi Singosari, salah satu tujuan wisata sejarah favorit di Malang.

1. Dibangun sebagai peringatan kematian Raja Kertanegara 

Foto Candi Singosari tahun 1937. Kemendikbud.go.id

Candi Singosari dibangun sekitar tahun 1300 Masehi. Candi ini dibangun dengan tujuan sebagai penghormatan bagi Raja Kertanegara beserta seluruh petinggi Kerajaan Singosari. Menurut sejarah, Raja Kertanegara (bergelar Siwa-Buddha) merupakan raja terakhir yang berkuasa di Kerajaan Singosari, sebelum akhirnya diruntuhkan oleh Jayakatwang. Singosari juga merupakan cikal bakal kerajaan Majapahit. Kelak, menantu Raja Ketanegara, yaitu Raden Wijaya menjadi raja pertama Majapahit. 

Dilansir laman Kemendikbud, pembangunan candi diperintahkan oleh Ratu atau penguasa periode ketiga Majapahit bernama Tribhuanatunggadewi. Tribhuanatunggadewi juga  merupakan cucu dari Kertanegara. Pembangunan dilaksanakan oleh Patih Jinordhana.

Baca Juga: Ekskavasi Arca Dwarapala Singosari, Ada Bangunan Mirip Gapura 

2. Ditemukan oleh pejabat era Penjajahan Belanda 

Candi Singosari. Kemendikbud.go.id

Candi Singosari dilaporkan pertama kali oleh seorang Belanda, yakni Nicolaus Engelhardt pada tahun 1803. Kala itu Engelhardt tengah menjabat sebagai Gubernur Pantai Timur Laut Jawa melihat gundukan tanah. Karena curiga, ia pun meminta dilakukan penggalian di wilayah itu. Setelah digali ternyata didapati reruntuhan candi.

Sejak saat itu, candi Singosari berhasil menarik perhatian orang Eropa. Bahkan, pada tahun 1804, beberapa arca-arca yang ditemukan dibawa ke negeri Belanda.

3. Mengalami pemugaran pada tahun 1934. 

Candi Singosari. Kemendikbud.go.id

Pemugaran merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kelestarian candi. Candi Singosari sendiri telah mengalami pemugaran pada tahun 1934. Pemugaran dilakukan dengan membangun kembali bagian batur selapis demi selapis, untuk membuat kondisi candi lebih baik lagi.

Untuk saat ini, Candi Singosari telah termasuk dalam cagar budaya Indonesia. Penetapan ini berdasar pada SK 177/M/1998 pada 21 Juli 1998. Sebagai benda cagar budaya, tentunya kelestarian candi selalu menjadi perhatian bagi pemerintah hingga kini.

4. Bangunan dengan gaya arsitektur unik, obyek fotografi estetik 

Beberapa arca yang berada di candi Singosari. Kemendikbud.go.id

Tidak lengkap rasanya jika tidak mengabadikan moment ketika berkunjung ke Candi Singosari. Candi ini memiliki gaya arsitektur yang unik. Atap candi berbentuk piramida, dengan dihias menara di setiap tingkatnya. Berdasarkan keterangan resmi situs Pemkab Malang, candi ini terbuat dari batu andesit, tubuh candi berbentuk bujur sangkar dengan sisi berukuran 5,2 meter dan  tinggi 4,85 meter.

Beberapa pahatan dan relief sederhana pada tubuh candi, juga berhasil meningkatkan keunikan bangunan. Tidak heran jika bangunan candi Singosari ini kerapkali menjadi spot foto utama bagi wisatawan yang datang.

Baca Juga: 5 Fakta Candi Ngetos, Wisata Estetik Penghormatan Raja Majapahit

Verified Writer

EGYDIA ARTAMEVIA

Check @egydiard on instagram

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya