TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Kampung Kemasan, Wisata Kota Tua di Gresik

Miliki bangunan rumah megah bergaya Eropa dan China!

Rumah Gajah Mungkur Kampung Kemasan (Instagram.com/gresiktourism)

Jika kamu berkunjung atau liburan ke Gresik, kamu wajib buat mampir di salah satu wisata Kota Tuanya yang menarik, yakni Kampung Kemasan. Wisata ini berada di Jalan Raden Santri Gg. 3 No.2, Bedilan, Kebungson, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik.

Yang menarik dari wisata Kampung Kemasan adalah rumah-rumah yang berdiri di sana. Kampung ini memiliki bangunan yang cukup unik dan tidak bakal kamu temukan di tempat lain. Nah, biar kamu makin tahu, yuk coba baca informasi mengenai fakta dari Kampung Kemasan di Gresik berikut ini!

1. Kampung Kemasan awalnya dihuni oleh perajin emas terkenal

Rumah Gajah Mungkur Kampung Kemasan (Instagram.com/gresiktourism)

Pada tahun 1853, Kampung Kemasan ini merupakan rumah seorang perajin emas yang berada di tepian sungai kecil yang menghubungkan desa Telogo Dendo melewati perkampungan-perkampungan penduduk. Pgrajin emas tersebut bernama Bak Liong, yakni seorang keturunan Cina.

Karena keterampilannya dalam membuat kerajinan dari emas, namanya banyak dikenal masyarakat yang akhirnya datang karena ingin memesan ataupun memperbaiki perhiasan mereka. Sejak saat itu, daerah yang ditinggali Bak Liong pun lebih dikenal sebagai Kampung Kemasan atau yang bermakna tempat menambal perhiasan emas.

2. Bangunan pertama didirikan oleh H. Oemar dengan perpaduan arsitektur Eropa dan Cina

Salah satu rumah di Kampung Kemasan (Instagram.com/iftahiyal_m)

Di tahun 1855, seorang pedagang kulit bernama H. Oemar bin Ahmad mendirikan rumah sederhana dan sebuah toko kecil di kawasan Kampung Kemasan. Namun, ia kemudian kembali membangun rumah untuk anaknya dengan perpaduan gaya arsitektur Eropa dan Cina. Setelah itu, rumah-rumah dengan gaya tersebut pun mulai banyak bermunculan di Kampung Kemasan.

Gaya arsitektur Eropa dapat dilihat pada pilar-pilar bergaya doria dan ionia, jendela dan pintu yang berukuran relatif besar, tangga yang memiliki ukuran semakin ke atas semakin mengecil, serta ornamen pada dinding atau pilaster. Sedangkan gaya arsitektur Cina dapat dilihat pada atap, sejumlah ornamen, tempat hio di pintu gerbang dan pemakaian warna serba merah.

3. Ada 21 bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya

Jalan di Kampung Kemasan (Instagram.com/gresiktourism)

Kampung Kemasan ini memiliki beberapa bangunan yang tergolong sebagai bangunan tua dengan usia lebih dari 50 tahun hingga 100 tahun atau tepatnya dibangun mulai tahun 1909 M. Usia, keunikan arsitektur, serta sejarah yang melatarbelakangi bangunan-bangunan tersebut membuat 21 bangunan telah ditetapkan sebagai cagar budaya.

Akan tetapi, dari 21 bangunan tersebut, hanya 16 rumah yang masih terpelihara dengan baik. Sehingga pada tahun 2014 lalu, telah dilakukan restorasi. Kampung Kemasan pun kini terlihat megah dan bagus kembali.

4. Rumah Gajah Mungkur menjadi icon dari Kampung Kemasan

Rumah-rumah di Kampung Kemasan (Instagram.con/travelwithsugi)

Rumah Gajah Mungkur sendiri juga berada di kawasan Kampung Kemasan dan dibangun oleh putra ke-4 H. Oemar bin Ahmad, yakni H. Djaelani. Rumah tersebut memiliki bangunan yang megah dan kental dengan gaya kolonial yang didirikan pada 1896 dan ditempati pada 1902.

Seperti namanya, di halaman rumah ini terdapat patung gajah yang menghadap ke rumah dan membelakangi jalan raya. Posisi patung gajah tersebut memang disengaja oleh pemilik rumah karena ia ingin melihat gajah sambil bersantai di halaman rumahnya.

Sementara itu, di komplek Rumah Gajah Mungkur terdapat dua bangunan rumah dengan warna, gaya, dan bentuk rumah yang berbeda. Rumah di sebelah utara memiliki perpaduan warna krem dan orange. Ornament luarnya nampak lebih simple dan terkesan lapang. Sedangkan di sebelah selatan terdapat rumah berwarna krem dengan perpaduan warna hijau dengan ornament yang tampak lebih rumit dan padat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Mi Pedas di Gresik, Enak dan Lezat! 

Verified Writer

Alvi Nur Jannah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya