Guide Liar Dinilai Salah Kaprah Memandu Wisatawan Antaboga Banyuwangi
Guide liar juga dinilai menyerobot pendapatan lokal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Banyaknya guide liar di wisata religi Antaboga Banyuwangi, dikeluhkan oleh pengelola wisata setempat. Akibatnya, pihak pengelola kehilangan sumber pendapatan akibat akitivitas para guide liar. Lebih parahnya, para guide liar tersebut dinilai salah pemberikan pendampingan saat melakukan penjelasan.
Sebagaimana diketahui, Antaboga adalah wisata cerminan pluralisme di Indonesia. Banyak orang yang menyebut wisata ini merupakan wujud keberagaman NKRI dalam skala mini. Di sini, dilengkapi dengan 6 simbol kepercayaan umat beragama di Indonesia. Seperti Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan Kejawen.
Baca Juga: 5 Alasan Orang Gampang Tersesat di Alas Purwo Banyuwangi
1. Guide liar membiarkan wisatawan menabrak aturan
Pemangku setempat, Gimin (59) mengungkapkan kekesalannya. Dia mengaku, banyak guide liar yang tanpa koordinasi menyerobot kunjungan setiap wisatawan di Antaboga. Mirisnya, para guide liar yang dimaksud Gimin telah membiarkan wisatawan saat melanggar aturan tentang tempat peribadatan.
“Seperti di Mata Air Dewi Uma yang biasa dipakai melukat. Di situ sudah ditentukan mana lokasi perempuan, mana laki-laki. Kadang sama mereka dicampur saja, itu tidak boleh,” katanya.
Selain itu, ada aturan jika wisatawan ingin turun di sendang atau kolam yang ada, dilarang memakai alas kaki. Karena lokasi tersebut disucikan oleh salah satu umat. Namun, sejumlah guide juga tidak menghiraukan aturan tersebut.
"Tidak boleh, karena itu tempat beribadah orang-orang. Itu disucikan. Lah ini dibiarkan saja sama (guide liar) mereka," tegas Gimin.
Baca Juga: 5 Warung Makan Legendaris di Banyuwangi, Ada Sego Tempong