Siapa Marash Kumbulla dan Kenapa Banyak Klub Menginginkannya?

Baru berusia 20 tahun, Kumbula punya 2 kewarganegaraan, lho!

Jakarta, IDN Times - Nama Marash Kumbulla menjadi salah satu bintang muda Serie A yang bersinar terang di musim 2019/2020. Pemuda kelahiran 8 Februari 2020 ini melesat namanya jadi andalan Hellas Verona di lini belakang. Dipromosikan ke tim utama sejak 2018, baru di awal musim inilah namanya langsung mencuri atensi.

Kumbulla jadi andalan Ivan Juric serta jadi sosok yang nyaris tak tergantikan di lini belakang. Bahkan, ia berperan masif pada lesatan peringkat Verona yang musim ini meramaikan papan tengah. Dengan koleksi 35 poin dari 25 laga, Verona menempel AC Milan dan Napoli di papan tengah serta mengincar kuota ke Eropa musim depan.

Tak pelak, bek asal Albania ini masuk radar tim besar. Dilaporkan oleh Fabrizio Romano, bek setinggi 191 sentimeter ini dipantau dan dikejar secara serius oleh dua raksasa Serie A, Juventus dan Inter Milan.

Namun, namanya masih terdengar sangat asing dan kiprahnya yang ada di bawah radar, membuat banyak pihak bertanya-tanya siapa Marash Kumbulla dan kenapa banyak tim besar menginginkan tanda tangannya?

1. Lahir di Italia, Kumbulla memilih membela Timnas Albania

Siapa Marash Kumbulla dan Kenapa Banyak Klub Menginginkannya?Marash Kumbulla jadi andalan Hellas Verona di pos bek tengah. Usia muda, ia sudah berprestasi dan mencuat. Twitter/@Lantansport

Membela Hellas Verona sejak usia dini dan masuk ke tim junior, Kumbulla bisa disebut sebagai putra daerah. Meski berdarah Albania dan memutuskan membela Timnas Albania, Kumbulla kecil lahir di Peschiera del Garda, sebuah kota kecil yang masuk Provinsi Verona, Italia.

Lahir di Verona, Italia, dari orangtua berpaspor Albania, membuat sang pemain yang baru berusia 20 tahun ini memiliki dua paspor yakni Italia dan Albania. Namun, imbas sudah membela timnas junior Albania sejak kategori U-17, sang pemuda pun menjatuhkan pilihan timnas senior pada Albania.

Maka dari itu, pada 14 Oktober 2019, di laga melawan Moldova yang berakhir 4-0 untuk kemenangan Albania, pemain yang identik dengan nomor punggung 24 ini resmi catatkan debutnya di timnas senior.

Baca Juga: Bikin Ulah di Juventus, Adrien Rabiot Intip Peluang ke Premier League

2. Punya paket lengkap sebagai bek modern, Kumbulla membuat Verona tak bisa berkutik tanpanya

Siapa Marash Kumbulla dan Kenapa Banyak Klub Menginginkannya?Marash Kumbulla beraksi melawan gelandang Juventus, Aaron Ramsey. Kumbulla kini jadi target buruan Si Nyonya Tua untuk regenerasi lini belakang. Twitter/@TheTransferEx
https://www.youtube.com/embed/ZuWOSH9LRjA

Seperti para bek modern pada umumnya, Marash Kumbulla diberkahi kemampuan olah bola mumpuni untuk distribusi dari belakang, serta naluri bertahan yang luar biasa. Salah satu kemampuan yang menonjol dari Kumbulla sendiri adalah kemampuannya dengan baik melakukan stand tackle yakni melakukan tekel tanpa menjatuhkan badan.

Dari data WhoScored, ketergantungan Verona pada sang bek muda juga tergambar dengan jelas. Dari 25 pekan Serie A musim 2019/2020, Kumbulla bermain 18 kali dan absen sebanyak 7 laga. Hebatnya, dari 18 laga di mana mereka main diperkuat Kumbulla, rasio kemenangan Verona ada di angka 44,4 persen, jauh lebih baik ketika main tanpa Kumbulla yakni 14,3 persen.

Sementara jika main dengan Kumbulla di lini belakang, rasio kebobolan Verona hanya 0,83 gol per laga, jauh lebih baik ketimbang tanpa Kumbulla yakni 1,57 gol per laga.

3. Dibanderol Rp502 miliar, siapa yang sukses mendapat tanda tangan Kumbulla?

Siapa Marash Kumbulla dan Kenapa Banyak Klub Menginginkannya?Marash Kumbulla (kuning) beraksi pada laga Serie A antara Lazio vs Hellas Verona, 5 Februari 2020. Massimo Insabato/Archivio Massimo Insabato/Mondadori Portfolio

Di Hellas Verona sendiri, kontrak Kumbulla sejatinya masih tersisa 2 tahun sampai 2022. Namun performa gemilang di Serie A musim ini tampaknya membuat klub realistis bahwa mereka harus siap melepas sang pemain. Dari sejumlah kabar yang dilaporkan media Italia, Verona memberi banderol seharga 28 juta euro dengan 5 juta euro sisanya sebagai klausul untuk bonus.

Total 32 juta euro atau sekitar Rp502 miliar praktis menjadi harga yang harus ditebus beberapa klub mapan Italia seperti Juventus dan Inter Milan. Pertanyaannya kemudian, siapa akhirnya sukses memboyong sang pemain? Atau justru sang bintang muda berpindah keluar dari Italia?

Baca Juga: Matheus Cunha, Wonderkid Brasil yang Masuk Radar Inter Milan

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya