Polri Tak Izinkan Liga Indonesia Digelar, Arema FC Terkejut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kompetisi Liga 1 2020 sedianya akan kembali bergilir mulai pekan ini. Namun, Senin (28/9/2020), Mabes Polri menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan izin pertandingan Liga Indonesia di semua level.
"Terkait Liga Indonesia Baru 1 dan 2 yang akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2020, Polri tidak mengeluarkan izin keramaian," tegas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono kepada IDN Times.
Kondisi tersebut tentu membuat sejumlah klub peserta Liga 1 bingung. Salah satunya adalah Arema FC. Mereka mengaku terkejut atas tidak turunnya izin dari Polri. Padahal, mereka sudah bersiap menjamu Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, 3 Oktober 2020 mendatang.
1. Manajemen Arema FC terkejut
Hal itu disampaikan oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo. Ruddy mengaku terkejut lantaran persiapan kompetisi sudah mencapai tahap akhir. Sementara proses perdebatan antara kompetisi lanjut dan tidak dianggap sudah final.
Setelah sempat melalui masa tarik ulur, akhirnya PSSI menyatakan kompetisi akan dilanjutkan setelah sebelumnya terhenti dengan alasan pandemik COVID-19.
"Tentu kami terkejut ketika ada informasi seperti itu. Apalagi persiapan liga juga sudah sampai tahap swab test," kata Ruddy, Selasa (29/9/2020).
2. Anggap ada miskomunikasi
Ruddy menilai ada miskomunikasi antara kepolisian dan juga federasi. Pasalnyam selama ini persiapan kompetisi sudah berjalan. Ia juga menjelaskan bahwa presiden Indonesia sudah mencanangkan untuk bisa hidup berdampingan dengan COVID-19. Tentu akan menjadi preseden buruk ketika persiapan kompetisi sudah mencapai puncak, tetapi tiba-tiba kompetisi ditunda lagi.
"Infonya hari ini ada pertemuan. Semoga bisa segera ada keputusan pasti. Karena lucu saja kalau tahun depan ada Piala Dunia U-20, tetapi kompetisi tidak jalan," tambahnya.
Baca Juga: Jelang Laga Lawan Persija, Seluruh Pemain Arema FC Dites Swab
Editor’s picks
3. Bandingkan dengan pilkada yang tetap jalan
Di sisi lain, manajer asal Madiun ini itu mengakui bahwa keputusan penundaan Liga 1 itu cukup aneh. Sebab, pada waktu bersamaan agenda pemilihan kepala daerah (pilkada) tetap digelar. Ruddy berharap permasalahan ini segera tuntas. Supaya, klub juga segera mendapatkan kepastian.
"Untuk itu kami berharap segera ada kejelasan mengenai lanjutan kompetisi Liga 1," jelasnya.
4. Klub merasa rugi di tengah maju mundurnya kepastian kompetisi
Terlepas dari itu, Ruddy mengakui jika Liga 1 gagal digelar maka tentu saja yang paling dirugikan adalah klub. Sebab, klub sudah melakukan rekontrak dengan pemain lama dan bahkan mendatangkan penggawa baru. Kemudian klub juga sudah menjalin kesepakatan dengan sponsor.
"Jangan dikira dampaknya kecil. Dampaknya justru sangat besar sekali. Klub harus tanggung jawab kepada sponsor dan pemain. Pemain juga pasti kebingungan karena mereka juga punya anak istri yang harus dinafkahi. Untuk itu semoga ada kejelasan. Kalaupun nanti ada keputusan ditunda, jangan sampai terlalu lama," katanya.
5. Masih mengacu pada jadwal awal
Sementara itu, pelatih Arema FC, Carlos Oliveira belum bisa banyak berkomentar. Saat ini dirinya hanya fokus mempersiapkan tim dengan asumsi kompetisi tetap bergulir sesuai jadwal yang diberikan.
"Kami masih menunggu keputusan dari federasi. Semoga saja segera ada kejelasan," tandasnya.
Baca Juga: Isi Pos Matias Malvino, Arema FC Datangkan Caio Ruan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.