Nyala Lilin dan Doa dari Bonek untuk Aremania di Tugu Pahlawan

Surabaya, IDN Times - Ribuan suporter Persebaya, Bonek memadati kawasan Tugu Pahlawan tepatnya di Jalan Pahlawan Surabaya sekitar pukul 19.00 WIB. Sekitar 27 menit kemudian mereka kompak menyalakan lilin yang telah dibawa. Nyala lilin-lilin mungil itu merupakan wujud belasungkawa Bonek pascatragedi kerusuhan Kanjuruhan yang merenggut nyawa 125 Aremania—suporter tim Arema FC—.
1. Berdoa untuk para korban
Ketika lilin-lilin menyala, mereka menundukkan kepala untuk memanjatkan doa-doa. Doa terbaik untuk para korban, doa terbaik untuk keluarga yang ditinggalkan serta doa terbaik untuk sepak bola Indonesia ke depannya agar bisa berbenah.
"Kami merasa prihatin atas tragedi 1 Oktober 2022 di Kanjuruhan Malang. Ini tragedi kemanusiaan bukan tragedi biasa," ujar Koordinator Bonek Green Nord, Husein Ghozali.
Baca Juga: Pemain dan Asisten Pelatih Persebaya Salat Gaib untuk Aremania
2. Menyingkirkan rivalitas demi kemanusiaan
Saat ini, kata Cak Conk--panggilan karib Husein-, Bonek tak lagi memikirkan rivalitas dengan Aremania. Baginya, yang meninggal dunia dalam tragedi adalah saudara. Saudara setanah air, Indonesia dan Jawa Timur (Jatim).
"Ini kita merasa prihatin karena anak bangsa di bingkai NKRI meninggalkan kita. Walaupun kita ada rivalitas, kita singkirkan sejenak, karena ini kemanusiaan. Siapa pun mereka, kita sebagai umat manusia harus prihatin," tegas dia.
3. Nyawa tak sebanding dengan sepak bola, rivalitas hanya 90 menit
Lebih lanjut, Cak Conk menegaskan bahwa sepak bola tidak boleh di atas segalanya. Apalagi sampai menghilangkan nyawa. "Nyawa tidak sebanding dengan apa itu sepak bola. Ayo mari teman teman kita tundukkan kepala sejenak untuk menghormati saudara kita yang mendahului kita," kata dia.
"Harapannya tragedi ini yang terakhir. Tidak ada lagi selanjutnya. Rivalitas kita hanya 90 menit," pungkas Cak Conk.
Baca Juga: Nyala Lilin dari Aremania untuk Korban Kanjuruhan