Cerita Ketegangan Pemain Persebaya, 5 Menit di Ruang Ganti Kanjuruhan

Persebaya kena kram karena tidak sempat rehat 

Surabaya, IDN Times - Pemain Persebaya Surabaya, Koko Ari berbagai secuil cerita ketika meloloskan diri dari tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu. Pemain Timnas Indonesia ini bersyukur, seluruh tim, mulai dari pemain, pelatih dan official bisa sampai Surabaya dalam keadaan selamat.

Sewaktu peluit panjang yang menandakan berakhirnya pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Koko bersama seluruh pemain, pelatih dan official tidak banyak seleberasi. Hanya mengucapkan rasa syukur sembari mengusap kedua telapak tangan ke wajah. Tak lama setelah itu, ada instruksi agar berlari masuk ke ruang ganti alias locker room.

"Habis peluit panjang berbunyi, anak-anak semua, teman-teman semua (tim Persebaya) disuruh masuk ke dalam (locker room)," ujarnya saat ditemui IDN Times di Masjid Al-Akbar Surabaya, Senin (3/10/2022).

Ketika di locker room, seluruh yang ada di tim Bajol Ijo--julukan Persebaya- hanya diberi waktu lima menit saja untuk ganti pakaian kemudian berkemas. "Cuma diberi waktu 5 menit oleh kepolisian untuk (segera) naik ke rantis (kendaraan baracuda)," kata Koko.

Meski sudah di dalam rantis, tim Persebaya tak bisa langsung pergi meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Mereka harus tertahan sekitar 1,5 jam di dalam rantis, karena padatnya massa di kawasan stadion. "Sampai luar (di dalam rantis) ketahan sampai kira-kira (pukul) 23.30 WIB, baru bisa keluar," ungkap Koko.

Rantis yang ditumpangi tim Persebaya ini tidak lagi mampir ke hotel tempat mereka menginap. Rantis langsung melaju kencang mengantarkan seluruh tim ke Kota Pahlawan. "Kita keluar, langsung menuju ke Surabaya," kata dia.

Dalam perjalanan, Koko mengaku sempat mengalami kram. Karena, pemain tidak diberi waktu istirahat sama sekali. Harus tertahan lama di rantis, kemudian melakukan perjalanan Malang - Surabaya. "Kalau saya sedikit kram, ada teman-teman (pemain lain) juga kram, ketarik juga," bebernya.

"Tapi mau gimana lagi, posisi kayak gitu, pokoknya pentingkan keselamatan dululah daripada kenapa-kenapa. Kalau trauma sih enggak, agak sedikit takut saja (dengan tragedi di Kanjuruhan)," pungkas Koko.

Baca Juga: Cerita Persebaya Keluar Kanjuruhan pada Sabtu Malam Mencekam

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya