Batal Jadi Venue Piala Dunia, Infrastruktur GBT Juga Belum Kelar

Perbaikan harus terus dilakukan

Surabaya, IDN Times - FIFA telah resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang rencanya digelar pada Mei 2023 mendatang. Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya yang pernah menang bidding sebagai salah satu venue pesta bola sejagat itu pun kini tinggal cerita. 

Terlepas dari isu yang menyertai dalam pembatalan oleh FIFA itu—sejenak fokus pada infrastruktur—dalam hitungan tersisa sebulan Piala Dunia digelar, sebenarnya infrastruktur di kawasan GBT juga masih belum kelar. Sejumlah infrastruktur di GBT saja masih dalam perbaikan. 

1. Jalan masuk dari Benowo masih dilakukan pengaspalan

Batal Jadi Venue Piala Dunia, Infrastruktur GBT Juga Belum KelarJalan menuju GBT masih dilakukan perbaikan. (IDN Times/Khusnul Hasana)

IDN Times mencoba melihat langsung ke GBT pada Rabu (29/3/2023) kemarin, tepat sebelum FIFA mengungumumkan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Sejumlah infrastruktur terlihat masih dalam pengerjaan. 

Pengerjaan proyek itu di antaranya, perbaikan rumput, pembangunan lahan parkir, pemasangan jaringan untuk internet, pengaspalan jalan keluar, dan beberapa infrastruktur lainnya. Padahal seharusnya, sebulan sebelum perhelatan Internasional itu berlangsung, euforia Piala Dunia sudah terasa di sekitar GBT. 

Selain perbaikan infrastruktur, masalah utama stadion tersebut adalah soal bau sampah. Bau sampah selama ini telah dicoba untuk dikurangi oleh pemerintah, namun tetap saja, semerbak bau dari TPA Benowo itu masih saja tercium di waktu-waktu tertentu. 

Jalan masuk menuju GBT masih dalam perbaikan di sisi sebelah kiri. Jalan tersebut, terlihat berkererikil dan masih belum rata. Tak jauh, ada petugss yang sedang memperbaiki jalan dengan alat berat. 

Pekerja sekitar bilang, jalan tersebut sebenarnya sudah bagus. Namun, karena seringnya ada alat berat yang membawa material masuk ke dalam area GBT, akhirnya jalan kembali diperbaiki. 

Baca Juga: Piala Dunia U-20 Batal, RI Sudah Habis Rp418 M untuk Renovasi Stadion

2. Lahan parkir VIP masih dibangun

Batal Jadi Venue Piala Dunia, Infrastruktur GBT Juga Belum KelarLahan parkir VIP masih dibangun, Rabu (29/3/2203). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Ketika masuk ke dalam area GBT, pengerjaam proyek yang paling menonjol adalah pembangunan lahan parkir. Lahan parkir yang berada di sebelah utara dekat Lapangan A B C itu terlihat masih dilakukan pengurukan. 

Sejumlah alat berat terlihat sedang memadatkan tanah urukan. Petugas juga tengah memasang perekat sebelum dilakukan pengaspalan. 

"Pengurukan dan pemadatan tanah ini satu minggu selesainya," kata salah satu pekerja. 

Setelah satu minggu dilakukan pemadatan, barulah lahan parkir itu dilakukan pengaspalan. Namun, pekerja tersebut tak bisa menyebut kapan lahan parkir itu akan tuntas dikerjakan. 

"Kalau selesai pengaspalan belum, beda lagi (yang garap)," sebut pekerja tersebut. 

3. Jaringan internet baru dipasang

Batal Jadi Venue Piala Dunia, Infrastruktur GBT Juga Belum KelarPekerja membersihkan bagian tribun penonton di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/9/2020) (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Selain luar stadion, petugas di dalam stadion juga terlihat sibuk. Beberapa dari mereka membawa kabel-kabel jaringan. 

Salah satu petugas mengatakan, mereka sedang memasang jaringan untuk internet atau jaringan Wifi. Jaringan itu dipasang dari pintu gate 14 hingga gate VIP. 

"Ini untuk jaringan WIFI, kami dari PLN," ujar salah satu petugas. 

4. Eri bilang, rumput masih digarap

Batal Jadi Venue Piala Dunia, Infrastruktur GBT Juga Belum KelarTampak Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dari dalam (Dok. Pemkot Surabaya)

Penggarapan GBT yang belum kelar ini diamini oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Ia bilang, pembangunan infrastruktur GBT sudah kelar, hanya saja rumput GBT masih dalam penggarapan. 

"Udah selesai (infrastruktur GBT), cuma kemarin rumput saja yang belum," ujar Eri di Balai Kota Surabaya, Jumat (31/3/2023). 

Rencananya, di lapangan hijau itu ada dua rumput yakni rumput sintetis dan rumput asli. Rumput sintesis akan dijahit di antara rumput asli. 

Penggarapan rumput ini masih terus dilakukan. Eri, akan berkoordinasi dengan PSSI terkait penggarapan ini. 

"Nanti kita koordinasikan (dengan PSSI), kalau itu masih dilakukan, saya matur nuwon sanget (terima kasih banyak)," tutur dia. 

Selama ini, rumput GBT memang menjadi catatan khusus FIFA. Berkali-kali FIFA datang ke GBT, hal yang selalu dilihat oleh FIFA adalah rumput. 

5. Bau sampah masih tercium

Batal Jadi Venue Piala Dunia, Infrastruktur GBT Juga Belum KelarPenampakan Tumpukan Sampah TPA Benowo dari kawasan GBT. IDNTimes/Egydia

Tak kalah penting yang selama ini menjadi permasalahan GBT adalah bau sampah dari TPA Benowo. Saat IDN Times berkunjung ke GBT, bau sampah tersebut memang tidak terasa. Namun, salah satu pekerja bilang, bau tersebut selalu timbul tenggelam di jam-jam tertentu. 

"Bau sampah masih, sore tercium biasanya," kata salah satu pekerja. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro sebelumnya telah menargetkan masalah bau sampah ini akan selesai pada awal April mendatang. TPA akan tertutup dengan membran. 

"Kita agendakan, awal april TPA sudah tertutup (membran). Jadi masih ada semriwing-semriwing. Kita pastikam awal April sudah gadak bau," ungkapnya.

6. GBT gagal jadi venue, pembangunan jalan terus

Batal Jadi Venue Piala Dunia, Infrastruktur GBT Juga Belum KelarTampak Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dari udara (Dok. Pemkot Surabaya)

GBT Surabaya memang gagal menjadi salah satu venue Piala Dunia, namun, akan kah pembangunan infrastruktur itu terhenti sampai di sini? 

GBT disipakan bukan hanya sebagai sebuah stadion untuk perhelatan Piala Dunia. Terlepas dari itu, GBT merupakan rumah bagi mimpi puluhan anak bangsa.

Wali Kota Eri mengatakan, terlepas dari gagalnya Piala Dunia di GBT Surabaya, perbaikan stadion yang telah dilakukan, GBT bisa menjadi rumah tebaik bagi Persebaya dan anak-anak mudah berbakat lainnya untuk bertanding. 

""Alhamdulillah dengan semangat Piala Dunia kemarin, tidak ada yang sia-sia. GBT, Stadion 10 November, jadi baik semua, bisa kita lakukan untuk talenta mudah untuk mencari bibit unggul," ujar Eri. 

Sebelum pembatalan Piala Dunia, izin penggunaan stadion ada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Setelah keputusan Indonesia pembatalan oleh FIFA, nantinya izin GBT kembali ke Pemerintah Kota. 

"Kalau sudah tidak dipakai Piala dunia, ya dipakai Persebaya," tandasnya. 

Baca Juga: [WANSUS] Eri Cahyadi: GBT Gak Bau Sampah, Siap Gelar Piala Dunia U-20

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya