Ruselli Tersingkir, Tunggal Putri Indonesia Sisakan Satu Wakil
IDN Times/ Alfi Ramadana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Tunggal putri unggulan kedua asal Indonesia, Ruselli Hartawan harus terhenti di babak 8 besar Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 100. Pemain peringkat 37 dunia tersebut tumbang atas wakil Tiongkok, Li Yun dua set langsung, 20-22, 16-21 di Gor Ken Arok, Jumat (4/10). Kekalahan tersebut membuat Indonesia hanya menyisakan satu wakil di sektor tunggal putri.
1. Gagal penuhi target
IDN Times/ Alfi RamadanaKekalahan tersebut sekaligus memupus ambisi Ruselli untuk meraih gelar. Secara penampilan, Ruselli memang kurang meyakinkan. Banyak kesalahan sendiri yang membuat Li Yun mampu mendikte permainan. Bahkan tunggal Putri peringkat 124 dunia itu mampu mendominasi permainan.
"Konsentrasi tadi masih sering ilang-ilangan. Tadi beberapa kali eror juga membuat saya gak pede sendiri," katanya usai laga.
2. Tak bisa keluar dari tekanan
IDN Times/ Alfi RamadanaSebenarnya, Ruselli mampu bangkit dan balik menekan Li Yun. Namun, momentum tersebut tak bisa dimanfaatkan dengan baik. Justru, Li Yun mampu mendikte permainan dan semakin nyaman bermain. Hingga akhirnya dalam dua set, Li Yun mampu mengatasi perlawanan Ruselli Hartawan yang tak mampu keluar dari tekanan.
"Sebenarnya sudah coba untuk meningkatkan permainan. Tetapi ketika momen sudah dapat save-nya ilang-ilangan. Saya juga terlalu terburu-buru ingin segera mematikan bola," tambahnya.
3. Alihkan fokus ke Macau
IDN Times/ Alfi RamadanaTak mau terlalu larut dalam kekecewaan, Russelli langsung mengalihkan fokus ke turnamen di Macau. Sebagai persiapan, dirinya akan fokus memperbaiki fisik yang masih menjadi masalah. Pasalnya, beberapa kali kendala fisik mempengaruhi konsentrasi dirinya dalam bermain.
"Masih ada waktu tiga pekan untuk memperbaiki fisik sebelum turun di Macau," sambungnya.
4. Terbawa permainan lawan
IDN Times/ Alfi RamadanaSementara itu, sang pelatih, Minarti Timur menuturkan bahwa sepanjang pertandingan anak asuhnya tersebut terbawa permainan lawan. Meskipun, ia juga menyebut bahwa pengendalian lapangan juga sulit dilakukan.
"Kalau fisiknya tidak ada masalah. Tetapi pengambilan keputusannya yang perlu diperbaiki," tandasnya.
