Atlet Pelatnas Bulu Tangkis Tabur Bunga di Kanjuruhan

Malang, IDN Times - Sebanyak 7 atlet pelatnas bulutangkis Indonesia melakukan tabur bunga di Stadion Kanjuruhan, Senin (10/10/2022). Tabur bunga dilakukan sebagai bentuk belasungkawa atas peristiwa memilukan yang terjadi 1 Oktober pekan lalu. Sebagai sesama atlet, mereka turut merasakan kesedihan atas peristiwa yang merenggut 131 korban jiwa itu.
1. Bentuk empati kepada para korban
Bagian Humas PBSI, Broto Happy menjelaskan bahwa pihaknya memang meluangkan waktu untuk melakukan ziarah dan tabur bunga itu. Tujuh atlet yang turut serta adalah Iksan Leonardo Imanuel Rumbai, Pramudya Kusumawardhana, Rahmat Hidayat, Aisyah Salsabila Putri Pranata, Sofi Al Mursira, Febi Setianingrum.
"Kami merasa bahwa ini bukan hanya suka sepak bola saja, tetapi juga tragedi kemanusiaan. Untuk itu, para atlet ini meluangkan waktu mereka guna mengirimkan doa sejenak untuk para korban meninggal sekaligus menguatkan mereka yang selamat dan masih dirawat di rumah sakit," katanya Senin (10/10/2022).
Baca Juga: Polri: 8 Pintu Darurat Stadion Kanjuruhan Seharusnya Dibuka
2. Dukungan untuk Malang agar bisa kembali bangkit
Lebih jauh, Broto menyebut bahwa apa yang dilakukan oleh para atlet pelatnas itu juga sebagai bentuk dukungan moril. Utamanya untuk Malang Raya agar bisa kembali bangkit pasca peristiwa itu. Dirinya berharap peristiwa tersebut menjadi yang terakhir dan tidak akan pernah terulang lagi.
"Kami juga ingin memberikan pesan semangat dan doa untuk para korban yang masih dirawat agar bisa segera sembuh," imbuhnya.
3. One minute silence sebelum pertandingan
Selain itu, Broto memastikan bahwa sebelum laga Mansion Sport Indonesia Internasional Chalenge, terlebih dahulu akan dilakukan one minute silence. Hal itu untuk memberikan penghormatan atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
"Kemarin saat turnamen di Yogyakarta juga sudah kami lakukan hal itu. Besok juga sama akan ada mengheningkan cipta sejenak untuk para korban tragedi Kanjuruhan," sambungnya.
4. Tidak menggunakan ban hitam di lengan
Namun demikian, Broto menyebut para pemain tidak menggunakan ban hitam saat pertandingan. Karena pergerakan bulutangkis yang berbeda dengan sepak bola. Terlebih mereka juga banyak mengusap keringat menggunakan jersey. Maka penggunaan ban hitam justru menyulitkan para atlet.
"Pemain tidak pakai ban hitam untuk menghindari kemungkinan kesulitan bermanuver. Karena mereka juga pasti banyak gerak dan mengusap keringat juga," tandasnya.
Baca Juga: 10 Atlet Bulutangkis Ini Dinilai Cocok Membintangi Film, Setuju?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.