Jaket Pintar Karya Mahasiswa ITS, Bikin Pendaki Tersesat Cepat Ketemu

Diberi nama SACKER, Smart Jacket for Hiker!

Surabaya, IDN Times – Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas SACKER, Smart Jacket for Hiker. Ide lahirnya gagasan ini berangkat dari keprihatinan mereka pada hilangnya para pendaki di sejumlah jalur pendakian gunung di Jawa Timur. Mereka ingin para pendaki lebih safety dan mudah ditemukan apabila tersesat di gunung.

1. Jaket dilengkapi GPS dan sensor detak jantung

Jaket Pintar Karya Mahasiswa ITS, Bikin Pendaki Tersesat Cepat Ketemu

Lima mahasiswa perancang jaket khusus pendaki ini adalah Talia Kamil (Teknik Mesin), Cindi Dwi Pramudita (Teknik Informatika), Rafif Fernanda (Teknik Elektro), Jauhari Azhar (Teknik Material dan Metalurgi), serta Raditya Rafie Johari (Manajemen Bisnis) yang menggagas inovasi tersebut.

Ketua Tim, Talia Kamil mengungkapkan, SACKER merupakan jaket yang dilengkapi dengan komponen Global Positioning System (GPS) dan pulse sensor yang berfungsi untuk mendeteksi lokasi dan kondisi dari para pendaki.

"Kedua komponen tersebut kami pilih dengan tujuan meminimalisir waktu pencarian jika terjadi kasus hilangnya pendaki,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (21/7/2021).

2. Lampu indikator akan menyala jika detak jantung sang pendaki di atas 90bpm

Jaket Pintar Karya Mahasiswa ITS, Bikin Pendaki Tersesat Cepat Ketemu

Talia menambahkan bahwa cara kerja komponen GPS pada SACKER adalah sebagai pengirim sinyal lokasi dari pendaki. Sedangkan komponen pulse sensor sendiri adalah sensor detak jantung yang dikoneksikan dengan lampu indikator untuk mengetahui kondisi detak jantung pendaki. “Lampu akan menyala jika detak jantung sang pendaki di atas 90bpm,” imbuhnya.

Selain untuk mengetahui kondisi satu sama lain, lanjut Talia, lampu tersebut juga berguna untuk memudahkan pencarian korban pendakian saat tersesat atau hilang di malam hari. “Nantinya, data lokasi dan kondisi pendaki dikirim dengan modul komunikasi serial HC-12 yang akan ditampilkan di monitor pada pos registrasi,” terangnya.

3. Meraih medali perak dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021

Jaket Pintar Karya Mahasiswa ITS, Bikin Pendaki Tersesat Cepat Ketemu

Menurut Talia, sebelumnya telah ada gagasan serupa terkait penelitian ini, di antaranya adalah pelampung dan sarung tangan pelacak lokasi. “Bedanya, inovasi kami dilengkapi dengan GPS dan pulse sensor yang kemudian dikemas dalam bentuk jaket,” aku mahasiswi kelahiran Trenggalek, 9 Mei 2001 tersebut.

Berkat ide cemerlang ini, tim mereka berhasil meraih medali perak dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021. Mengusung tajuk SACKER (Smart Jacket for Hiker): GPS and Pulse Sensor – Based Smart Jacket to Monitoring Track and Condition of Hiker, mereka berhasil merampungkan penelitian selama dua bulan berkat bimbingan dosen Teknik Mesin ITS, Ari Kurniawan Saputra ST MT.

Para juri, timpal Talia, banyak memberikan komentar positif dan menawarkan bantuan untuk realisasi alat ke depannya. “Menurut mereka, inovasi kami cukup menarik dan dapat direalisasikan meski membutuhkan biaya tambahan untuk memperluas range dari modul transceiver pada alat,” jelas mahasiswi angkatan 2019 tersebut.

4. Berharap pandemik berakhir agar penelitian bisa dikembangkan ke penyusunan prototype

Jaket Pintar Karya Mahasiswa ITS, Bikin Pendaki Tersesat Cepat Ketemu

Meski begitu, Talia dan tim merasa masih belum dapat melakukan penyusunan prototype beserta pengujiannya, mengingat penelitian mereka saat ini hanya berbentuk paper. Ke depan, dirinya berharap pandemi ini bisa segera berlalu sehingga gagasan ini dapat lebih mudah untuk dikembangkan.

"Selain itu, kami juga berharap agar SACKER dapat terealisasikan dan diterima oleh banyak orang," pungkasnya.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya