Dosen Unesa Kenalkan Aplikasi Arsip Digital ke SMK Surabaya

Masih banyak guru SMK yang belum menguasai arsip digital

Surabaya, IDN Times - Kegiatan penyimpanan barang termasuk dokumen yang juga dikenal dengan pengarsipan kian berkembang. Di tengah kemajuan teknologi saat ini, proses pengarsipan pun dilengkapi dengan aplikasi. Hal ini tentunya akan membuat arsiparis dengan mudah menyimpan serta mencari lagi arsipnya apabila dibutuhkan.

1. Aplikasi arsip digital penunjang perkantoran

Dosen Unesa Kenalkan Aplikasi Arsip Digital ke SMK SurabayaPexels.com/Mike

Dosen Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Durinta Puspasari mengatakan, aplikasi arsip digital memang menjadi penunjang penerapan arsip elektronik atau e-filling di perkantoran. Maka dari itu, siswa maupun mahasiswa perkantoran dituntut menguasai keterampilan ini.

"Karena e-filling sudah marak digunakan, maka di dunia pendidikan menyesuaikan kurikulumnya untuk mengajarkan tentang aplikasi arsip digital ini," ujarnya kepada IDN Times, Minggu (31/7/2022).

Baca Juga: Dosen Unesa, Kuliah Sambil Jadi Relawan Pengungsi Ukraina di Polandia

2. Masih banyak guru jurusan perkantoran di SMK yang tak menguasai arsip digital

Dosen Unesa Kenalkan Aplikasi Arsip Digital ke SMK Surabayarichardtech.net

Sayangnya, sambung Rinta--sapaan karibnya-, kebutuhan di dunia kerja belum diimbangi dengan di dunia pendidikan. Diketahui masih belum banyak guru yang mahir dalam menjalankan aplikasi arsip digital untuk menunjang proses arsip elektronik atau e-filling.

Maka dari itu, Rinta bersama tiga dosen lainnya, Jaka Nugraha, Triesninda Pahlevi dan Siti Sri Wulandari memberi pelatihan di SMK Tunas Wijaya. "Kami lakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ke guru SMK Tunas Wijaya Surabaya, kami berikan pemahaman serta pelatihan soal aplikasi arsip digital," kata dia.

3. Pengabdian untuk arsip digital direspons positif

Dosen Unesa Kenalkan Aplikasi Arsip Digital ke SMK SurabayaDosen Unesa saat memberikan pelatihan kepada guru SMK Tunas Wijaya Surabaya. dok. Unesa.

Rinta menyebut, pelaksanaan PKM ini mendapatkan respons sangat baik. Berdasarkan data angket respons dan testimoni guru-guru dari segi kualitas paparan awal program sebesar 50 persen menyatakan baik, kesesuaian materi dengan tujuan 65 persen menyatakan sangat baik.

Kemudian tingkat kemudahan materi 45 persen menyatakan baik, kualitas urutan penyajian 67 persen menyatakan sangat baik, kecukupan latihan dalam materi 53 persen menyatakan sangat baik, kesempatan dalam mendapatkan umpan balik 50 persen menyatakan sangat baik.

Lalu, kesempatan meningkatkan skill 70 persen menyatakan sangat baik, kompeten di bidang presentasi di forum ilmiah 53 persen menyatakan baik, efisiensi dalam menjelaskan konsep materi 69 persen menyatakan sangat baik, gaya bahasa yang komunikatif sebesar 63 persen menyatakan sangat baik, menyenangkan 71 persen menyatakan sangat baik.

Ketepatan waktu 50 persen menyatakan baik, memberikan cukup waktu untuk latihan 50 persen menyatakan sangat baik, memberikan umpan balik 53 persen menyatakan sangat baik, layanan panitia 82 persen menyatakan sangat baik, dan fasilitas dalam pelatihan  88 persen menyatakan sangat baik.

"Berdasarkan respons peserta pelatihan yang diambil dari hasil angket, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini direspon positif oleh peserta pelatihan," pungkas dia.

Baca Juga: Dosen Unesa Manfaatkan Kodular untuk Mengajar

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya