Berkat Cangkang Keong, Tiga Mahasiswa ITS Raih 3 Penghargaan di Taiwan

Keren banget nih inovasinya

Surabaya, IDN Times - Empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang tergabung dalam Tim PERFE-CT berhasil meraih penghargaan internasional atas inovasinya. Mereka berinovasi mencampurkan abu cangkang keong sawah dan serbuk kapur alami dalam pembuatan beton.

Mereka berhasil mengharumkan nama bangsa setelah bersaing dengan 300 peserta dari 26 negara. Tim PERFE-CT menyabet  tiga penghargaan dalam Kaohsiung International Invention and Design Expo (KIDE) 2018 di Taiwan. Kompetisi yang terselenggara sejak 2013 itu menjadi ajang bergengsi untuk inovasi di bidang lingkungan. 

1. Memanfaatkan hama sebagai campuran beton

Berkat Cangkang Keong, Tiga Mahasiswa ITS Raih 3 Penghargaan di TaiwanDok. IDN Times/Istimewa

Mohamad Ilhan Fahmi, salah satu anggota Tim PERFE-CT,  menjelaskan Indonesia sejatinya memiliki lahan produksi pertanian seluas 8 juta hektar. Akan tetapi, terdapat banyak hama yang menghambat pertanian di Indonesia, salah satu hama itu adalah keong sawah (Bellamya javanica).

Keong sawah ini berpotensi menimbulkan kerugian yang sangat tinggi terhadap panen tanaman padi. “Hal ini dikarenakan keong sawah ini memiliki sifat polyphagous herbivore, yakni berkembang dengan sangat cepat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan,” papar Ilham.

“Kami memanfaatkan cangkang keong sawah, karena selama ini yang dimanfaatkan hanya dagingnya saja, sedangkan cangkangnya terbuang sia-sia,” sambungnya

2. Memanfaatkan batu kapur yang belum optimal dikelola

Berkat Cangkang Keong, Tiga Mahasiswa ITS Raih 3 Penghargaan di TaiwanDok. IDN Times/Istimewa

Ditambahkan Ifon Robi Kurniadi, selaku Ketua Tim PERFE-CT, batuan kapur alami yang dimiliki Indonesia sangat ini masih melimpah, namun belum dimanfaatkan secara maskimal. Padahal manfaat kapur alami untuk berbagai produksi bahan sangatlah besar, terutama untuk campuran beton.

“Sebab, kapur alami memiliki hasil yang sangat baik dalam bereaksi dengan semen pada campuran beton,” beber Ifon.

3. Meminimalisir limbah yang tak bisa dikelola

Berkat Cangkang Keong, Tiga Mahasiswa ITS Raih 3 Penghargaan di TaiwanDok. IDN Times/Istimewa

Permintaan beton yang tinggi di masyarakat menyebabkan peningkatan  kadar karbondioksida (CO2) yang dihasilkan oleh Portland Pozzoland Cement (PPC) sebagai bahan utama pembuat beton bagi lingkungan sekitar. Produksi semen PPC mencapai 2,8 milyar ton per tahun untuk produksi bahan baku beton, sehingga menyumbang dua hingga enam persen dari keseluruhan emisi CO2 oleh manusia dan diprediksi akan terus meningkat.

Dalam pembuatan beton, material pozzolanic menjadi campuran dari semen PPC. Ifon beserta rekan-rekannya mengganti mengganti material pozzolanic dan menambahkan komposisinya menggunakan abu cangkang keong dan serbuk kapur alami.

“Selain mampu mengganti material pozzolanic, penggunaan material lokal ini juga dapat membantu perekonomian serta meminimalisir limbah yang tak ternilai,” tuturnya.

4. Berikut tiga penghargaan yang diraih oleh Tim PERFE-CT

Berkat Cangkang Keong, Tiga Mahasiswa ITS Raih 3 Penghargaan di TaiwanDok. IDN Times/Istimewa

Berkat inovasi yang murni dan asli tersebut, mereka mendapat Gold Medal 2018 Kaohsiung International Invention & Design Expo, Award of Excellence dari Toronto Canada International Society of Innovation & Advanced Skill, dan Excellent Gold Medal dari Highly Innovative Unique Foundation Kingdom of Saudi Arabia.

Konsep abu cangkang keong sawah dan serbuk kapur alami sebagai campuran bahan baku beton ini dinilai mampu menjawab permasalahan yang ada dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatn material lokal.

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya