Tim Dosen ITS Ciptakan Gim untuk Latih Masyarakat Cegah Hoaks

Penyebaran hoaks di Indonesia termasuk tinggi

Surabaya, IDN Times - Tim dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) menciptakan gim untuk mengedukasi masyarakat Indonesia dalam penyebaran hoaks. Gim ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas baca dan kesadaran mengenai bahaya hoaks.

1. Tim Abmas ITS ciptakan gim antihoaks

Tim Dosen ITS Ciptakan Gim untuk Latih Masyarakat Cegah HoaksGim ciptaan ITS untuk latih masyarakat tangkal hoaks. Dokumentasi ITS

Ketua Tim Abmas ITS, Nugrahardi Ramadhani SSn MT menjelaskan, berdasasrkan data American Journal of Tropical Medicine and Hygiene tahun 2020, Indonesia merupakan negara peringkat kelima di dunia dalam penyebaran rumor, stigma dan teori konspirasi terkait COVID-19. Merujuk data tersebut, Tim Abmas ITS berkolaborasi dengan Sustainable Development Goals (SDGs) ITS bersama Departemen DKV ITS dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo). 

"Maka dari itu, terbitlah game dengan nama Pramana Sahwahita yang dikemas dengan genre visual novel," ujarnya, Rabu (24/11/2021).

Nugrahardi menjelaskan, pihaknya merasa perlu bergerak untuk mengedukasi masyarakat sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki yaitu melalui pembuatan gim. Apalagi, gim sebagai sarana hiburan bisa menjadi solusi yang kreatif bagi masyarakat untuk mengasah kemampuan membaca.

"Dibandingkan konsep game yang menghibur, gamifikasi kami mengombinasikannya dengan proses pembelajaran," tuturnya.

2. Gim dinamakan Pramana Sahwahita

Tim Dosen ITS Ciptakan Gim untuk Latih Masyarakat Cegah HoaksGim ciptaan ITS untuk latih masyarakat tangkal hoaks. Dokumentasi ITS

Nugrahardi melanjutkan, nama gim Pramana Sahwahita memiliki arti mencari pengetahuan untuk kebenaran yang manfaatnya untuk kita semua, tentunya kemaslahatan umat manusia. Nama ini diharap menjadi doa agar Tim Abmas bisa menjadi perpanjangan tangan ITS untuk membantu mitra, mengobservasi karakteristik masyarakat dari konten-konten hoaks yang beredar di masyarakat.

"Tujuan utama dalam game ini adalah permainan peran (role play), di mana masyarakat akan dilibatkan secara aktif dalam proses pembuatan dan penyebaran berita hoaks. Sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bersikap," ungkapnya.

Baca Juga: Usia 59, Unggun Jadi Wisudawan Tertua ITS

3. Pemain diajak simulasi dalam penyebaran hoaks

Tim Dosen ITS Ciptakan Gim untuk Latih Masyarakat Cegah Hoaksilustrasi hoax (IDN Times/Sukma Shakti)

Dosen deparemen Desain Komunikasi Visual ITS ini melanjutkan, dalam gim tersebut,  masyarakat akan disajikan sebuah berita bertemakan COVID-19 serta diajak menebak dan pembuktian berita hoaks. Setelah itu, pemain diarahkan pada aksi berikutnya, yaitu memberitakan kepalsuan beritanya, tidak bersikap apa-apa, atau justru turut menyebarkan kembali berita tersebut kepada orang lain.

Meski gim ini masih dalam bentuk prototipe, Tim Abmas ITS telah menyajikan visual yang menarik dan terdiri dari 15 level, di mana tiap level mempunyai dialog-dialog atau info tentang berita hoaks atau bukan.

"Masing-masing tindakan ini akan mendapatkan akumulasi poin dan akan dikategorikan apakah layak menjadi netizen produsen hoaks, user pasif atau layak menjadi agen pemberantas hoaks," lanjutnya.

Tim Abmas ITS berharap gim ini bisa menekan angka penyebaran berita hoaks di masyarakat dari lingkup terkecil. Selain itu, tingkat literasi digital masyarakat juga bisa ditingkatkan agar memahami mana informasi yang benar atau salah.

“Ini adalah salah satu upaya nyata kita bersama pemerintah untuk menanggulangi penyebaran berita dan penanganan Covid-19 dapat berjalan lancar,” tutupnya.

Baca Juga: Kulit Mangga Antarkan Mahasiswa ITS Sabet Medali Perak di Taiwan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya