Tiga Pelajar SMK Telkom Malang Ciptakan Aplikasi Digitalisasi Museum 

Untuk permudah wisata virtual museum   

Malang, IDN Times - Tiga siswa SMK Telkom menciptakan platform aplikasi digital untuk museum. Platform yang bertujuan mendigitalisasi museum ini untuk menarik minat masyarakat kembali berwisata virtual di museum di tengah pandemik COVID-19. Dinamakan EasyMuse, platform tersebut diciptakan oleh tiga pelajar kelas XI SMK Telkom Kota Malang, yakni Gregorius Devon Bramantyo, Fadlillah Bashir Al Hakim, dan Christiany Kikyo Gracia M.

1. Berawal dari keresahan

Tiga Pelajar SMK Telkom Malang Ciptakan Aplikasi Digitalisasi Museum Aplikasi EasyMuse yang diciptakan siswa SMK Telkom Malang. Dok/Humas SMK Telkom

Ketua Tim, Gregorius Devon Bramantyo menyebut bila pandemik COVID-19 memaksa sejumlah museum sepi pengunjung. Meskipun sudah kembali beroperasi, pengelola juga wajib membatasi jumlah pengunjung yang masuk. Hal ini membuat kunjungan wisata masih belum meningkat signifikan. 

“Karya ini sebagai solusi di masa pandemik bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bisa berkunjung di museum baik secara online atau offline. Kalau online pengunjung bisa memesan tiket kemudian bisa menjelajah museum dengan metode virtual tour,” ujar Devon, Kamis (10/12/2020). 

2. Bekerja berdasar pengambilan gambar

Tiga Pelajar SMK Telkom Malang Ciptakan Aplikasi Digitalisasi Museum Aplikasi EasyMuse yang diciptakan siswa SMK Telkom Malang. Dok/Humas SMK Telkom

Devon menjelaskan, aplikasi ini bekerja berdasarkan metode pengambilan gambar dan konten yang sudah dibuat ke bentuk 360. Melalui metode ini masyarakat dapat melihat objek atau benda di museum secara detail, layaknya berada di dalam museum sungguhan.

“Kemudian produk ini juga menyediakan pemesan tiket secara online untuk membatasi jumlah pengunjung yang ingin mengunjungi secara offline atau berkunjung secara langsung,” tambahnya. 

3. Dapat dukungan sekolah

Tiga Pelajar SMK Telkom Malang Ciptakan Aplikasi Digitalisasi Museum Dua siswa pencipta aplikasi EasyMuse. Dok/Humas SMK Telkom Malang

Langkah ketiga pelajar SMK Telkom ini mendapat dukungan dari sang kepala sekolah. Kepala Sekolah SMK Telkom Kota Malang, Agoes Windarto menyebut apa yang diciptakan anak didiknya menjadi bagian program pengembangan sekolah (PPS) yang diprakarsai oleh Dirjen Vokasi yang bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya sejalan dengan kreativitas dan inovasi yang didorong pihak sekolah.

“Ini bagian dari program pengembangan sekolah (PPS) yang bekerjasama dengan FEB UB. Ini jadi program – program untuk memacu minat anak didik dalam membuat produk-produk kreatif akan terus digulirkan, tidak hanya untuk siswa-siswi SMK Telkom, tetapi juga upgrade skill dan pengetahuan bagi para guru juga akan terus ditingkatkan,” bebernya.

Baca Juga: Fakta-fakta Museum Anti COVID-19 di Wuhan, Ada Nama Indonesianya

4. Harap jadi solusi alternatif wisata

Tiga Pelajar SMK Telkom Malang Ciptakan Aplikasi Digitalisasi Museum Suasana Museum Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah yang berada di Kota Tua, Jakarta Barat pada Rabu (5/8/2020) (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Dirinya berharap aplikasi digitalisasi museum bernama EasyMuse ini mampu dijadikan solusi alternatif berwisata dan beredukasi sejarah museum secara virtual, di tengah pandemi COVID-19.

“Kami berharap nantinya banyak investor yang akan melirik dan mengembangkan produk-produk tersebut jauh lebih besar lagi. Lebih baik lagi jika nanti bisa muncul startup - startup baru yang dipelopori oleh siswa-siswi kami,” tandasnya.

Baca Juga: Tiongkok Blokir Lebih dari 100 Aplikasi dengan Alasan Pornografi

Alfi Ramadana Photo Verified Writer Alfi Ramadana

Menulis adalah cara untuk mengekspresikan pemikiran

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya