E-Rice Detector: Aplikasi Pendeteksi Penyakit Padi Karya Mahasiswa UMM

Minimailisir kemungkinan gagal panen

Malang, IDN Times - Sebuah inovasi kreatif kembali dihasilkan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini mereka berinisiatif memberikan solusi untuk permasalahan gagal panen yang kerap dihadapi petani. Solusi tersebut berupa aplikasi bernama E-Rice Detector yang bisa digunakan sebagai pemindai penyakit pada padi.

Aplikasi tersebut dibuat dan dikembangkan lima mahasiswa UMM masing-masing adalah Ulfah Nur Oktaviana, Tiara Intana Sari, Naufaldi Izad Firmana, dan Ricky Hendrawan dari jurusan Informatika dan Alfian Dwi Khoirul Annas, mahasiswa  Agroteknologi UMM. 

1. Klasifikasikan penyakit pada padi

E-Rice Detector: Aplikasi Pendeteksi Penyakit Padi Karya Mahasiswa UMMMahasiswa UMM saat melakukan uji coba aplikasi E Rice Detector bersama petani. Dok/Humas UMM

Ulfah Nur Oktaviana selaku ketua tim menjelaskan bahwa aplikasi ini dapat mendeteksi dan mengklasifikasi penyakit pada padi. Pengembangan aplikasi ini sendiri didukung dengan Deep Learning sistem berbasis Artificial Intelegence (AI). Aplikasi ini akan memudahkan petani dalam mendeteksi penyakit yang menjangkiti padi. Agar petani bisa segera melakukan antisipasi pada lahan mereka agar tetap bisa panen. 

“E-Rice Detector dilengkapi dengan Sistem AI dengan metode Deep Learning. Dengan begitu, petani bisa mendeteksi adanya penyakit sehingga akan membantu mencegah terjadinya gagal panen,” paparnya Rabu (1/9/2021). 

2. Miliki empat fitur unggulan

E-Rice Detector: Aplikasi Pendeteksi Penyakit Padi Karya Mahasiswa UMMSeorang petani menunjukkan aplikasi E Rice Detector karya mahasiswa UMM. Dok/Humas UMM

Ulfah, sapaan akrabnya, memaparkan bahwa E-Rice Detector memiliki empat fitur unggulan. Pertama, pindai penyakit padi yakni fitur utama yang disediakan. Nantinya, pengguna hanya perlu mengambil gambar daun padi dan memilih tombol centang.

Kemudian akan muncul hasil, klasifikasi, serta deteksi penyakitnya. Adapun pemindaian ini memilik akurasi mencapai 97 persen. Fitur berikutnya yakni pesan otomatis, semacam Chat Bot yang memberikan informasi terkait penyakit padi, penjual pupuk dan harga padi per-kecamatan. Selanjutnya ada fitur Daftar Penyakit yang menyediakan daftar dan informasi penyakit padi yang ada di setiap kecamatan. Selain itu terdapat pula fitur Berita yang menyajikan berita dan informasi terkini dari para pakar pertanian.

“E-rice ini tidak hanya digunakan sebagai deteksi penyakit. Lebih dari itu, kami juga akan menyediakan bantuan informasi dan berita mengenai pertanian,” imbuhnya. 

Baca Juga: Bantu Nelayan, Mahasiswa UMM Ciptakan Pendeteksi Benda Asing di Laut

3. Sudah mulai lakukan uji coba aplikasi

E-Rice Detector: Aplikasi Pendeteksi Penyakit Padi Karya Mahasiswa UMMAplikasi E-Rice Detector saat diuji coba bersama petani. Dok/IDN Times

Mahasiswa jurusan Informatika UMM ini mengatakan bahwa dalam upaya mematangkan E-Rice Detector, timnya telah melakukan User Acceptance Test (UAT), yakni tahap uji coba aplikasi. Adapun aplikasi E-Rice Detector telah diuji coba di empat Kabupaten. Mulai dari Gresik ,Tulungagung, Lamongan, hingga Nganjuk. Menurut Ulfah, respon masyarakat sendiri senang dan merasa terbantu dengan E-Rice Detector.

“Selain itu, kami juga telah melakukan uji coba blackbox untuk memastikan seluruh fitur bekerja sesuai dengan yang diinginkan,” tegasnya.

Ulfah menambahkan bahwa proses perancangannnya memakan waktu tiga bulan dan kini sudah siap didaftarkan di Play Store. Ia berharap aplikasi ini mampu menyelesaikan masalah kerugian pertanian karena penyakit. Selain itu dapat menjadi langkah baru revolusi industri di dunia pertanian. Menurutnya, perkembangan teknologi seharusnya bisa digunakan untuk membantu pertanian dan mempermudah informasi dari pemerintah kepada petani.

Baca Juga: Jarvis, Aplikasi Pemutar Alquran Karya Mahasiswa UMM 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya