Hindari Penyebaran Virus Corona, KBS Tutup hingga 29 Maret 2020

Surabaya, IDN Times - Salah satu tempat wisata favorit masyarakat Jawa Timur, Kebun Binatang Surabaya (KBS) akan tutup mulai Selasa (17/3) hingga Minggu (29/3). Penutupan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.
1. Ditutup untuk menghindari penyebaran virus corona

Direktur Utama PDTS KBS Chairul Anwar menjelaskan, penutupan ini mengikuti instruksi pemerintah agar bisa meminimalisir kerumunan massa. Penutupan ini diberlakukan hingga 29 Maret 2020.
"Menjadi suatu kewajiban yang utama, yang kita lakukan bagaimana melakukan langkah langkah preventif dalam upaya mencegah wabah virus corona atau Covid-19 ini," ujar Chairul dalam konferensi pers, Selasa (17/3).
2. Karyawan tetap masuk

Meski KBS tutup, tapi para karyawannya masih tetap diwajibkan untuk masuk. Mereka akan melakukan kerja bakti massal di areal KBS. Para keeper juga harus tetap merawat satwa-satwa agar tidak sakit bahkan meninggal.
"Dua minggu ini KBS kepada karyawan tetap masuk di bagian-bagian zona dan kerja bakti masal terjadwal dari zona depan ke belakang untuk membatu teman-teman konservasi melakukan rekondisi pemenuhan higyn dan sanitasi dimana supaya hewan di sini tetap terjaga," tuturnya.
3. Satwa bisa dirawat lebih detail

Selain untuk menghindari terjadinya kerumunan massa, penutupan KBS ini dimanfaatkan untuk memberikan desinfektan ke seluruh area KBS. Momen tanpa pengunjung ini juga akan dimaksimalkan untuk merawat hewan-hewan secara detail yang selama ini sulit dilakukan pada masa normal.
"Kesempatan dokter menganalisa lebih detail terkait kondisi kesehatannya. Hal-hal yang belum dilakukan, operasional ketat sekarang bisa dilakukan. Seperti pembersihan kuku, mandi dipersering, control sikap perilaku hewan sekarang para keeper bisa melihat lebih lama. Akan memberi formula baru kesehatan," jelasnya.
4. Keuangan dirasa tak masalah

Meski pemasukan dari tiket pengunjung akan terhenti selama hampir 2 pekan, tapi Chairul menjamin keuangan PDTS KBS akan tetap stabil. Para gaji karyawan pun juga akan tetap dibayarkan sesuai dengan besaran normal.
"Insyaallah sisi cashflow kami posistif. Kami dari tahun 2016-2019 ke tahun keuangan untung. Dari dua minggu tidak ada pengaruh luar biasa untuk pemenuhan pakan atau kebutuhan gaji karyawan tetap seperti biasa. Tidak pengaruh saat ini," pungkasnya.