Pemkot Malang Setuju PPKM Mikro Daripada PPKM Darurat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Pemerintah Kota Malang mengusulkan untuk melanjutkan PPKM mikro ketimbang memperpanjang PPKM darurat yang saat ini sedang berjalan. PPKM mikro dinilai lebih bisa menyentuh level lingkungan paling kecil yakni RT dan RW. Sebelumnya PPKM mikro juga dinilai mampu menekan penyebaran kasus COVID-19 dengan cara monitoring warga yang keluar masuk di tiap lingkungan.
1. Sampaikan sebagai masukan untuk pusat
Wali Kota Malang, Sutiaji menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada keputusan dari pusat apakah memeperpanjan PPKM darurat atau tidak. Untuk itu dalam jeda waktu evaluasi PPKM darurat tersebut, dirinya mencoba menyampaikan masukan kepada pusat agar kembali ke PPKM mikro saja yang sebelumnya sudah berjalan. Pasalnya kondisi di lapangan masing-masing wilayah berbeda-beda.
"Saya menyampaikan ini sebagai bagian dari aspirasi daerah. Walaupun dibuat PPKM Darurat beberapa kali, tapi ketika perilaku masyarakat, mobilitas orang, belum bisa terpantau dengan baik, tetap saja kasus sulit ditekan," urainya Senin (19/7/2021).
Baca Juga: Jeritan dari Pinggiran, PPKM Darurat Bikin 'Melarat'
2. Rencana buat pilot project
Lebih jauh, Sutiaji juga berencana membuat pilot project di setiap kelurahan. Pilot project berupa penerapan PPKM mikro dengan standar pemeriksaan mobilitas masyarakat yang terstruktur. Jika memang nantinya perlu melakulan karantina, maka warga yang dikarantina benar-benar tidak boleh keluar dengan catatan semua kebutuhannya dijamin.
Editor’s picks
"Saat ini kami sedang mencari pola, bagaimana pemantauannya, mungkin di tingak RT, dan RW. Karena pemangku wilayah masing-masing yang tahu mobilitas warganya," tambahnya.
3. Hasil PPKM darurat belum terlihat
Sejauh ini setelah berjalan 16 hari hasil dari PPKM darurat masih belum terlihat. Menurutnya hasil baru akan terlihat setelah setelah PPKM darurat berlalu. Namun, sebenarnya saat ini lonjalan kasus COVID-19 yang terjadi justru bukan dari mobilitas warg melainkan klaster keluarga.
"Untuk itu kamu ingin melibatkan RT dan RW. Pasalnya mereka yang tahu mobilitas warganya," sambungnya.
4. Terus percepat vaksinasi
Selain melakukan upaya memantau mobilitas warga, Pemkot Malang juga terus mempercepat vaksinasi. Saat ini vaksinasi rutin masih terus dilakukan di Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) di Kota Malang. Sejauh ini sudah sekitar 325 ribu warga Kota Malang yang sudah tervaksin. Jumlah ini sudah lebih dari 20 persen dari total warga Kota Malang yang berjumlah 850 ribu lebih.
"Vaksinasi reguler terus berjalan. Sekarang sudah rata-rata dosis kedua, ini membantu pergerakan, percepatan vaksinasi," tandasnya.
Baca Juga: Isu PPKM Darurat Diperpanjang, "PPKM 6" Trending Topic di Twitter
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.