Terjunkan Anjing Pelacak, Petani Jombang Tangkap Ratusan Tikus

Hama tikus menyerang semua sawah di desa tersebut

Jombang, IDN Times - Ratusan petani di Kabupaten Jombang dibantu aparat TNI, Polri dan Dinas Pertanian setempat melakukan upaya pembasmian hama tikus di sawah dengan sistem gropyokan. Hasilnya, dalam kurun waktu dua jam, ratusan tikus dapat ditangkap dan dimusnahkan.

1. Terjunkan tiga ekor anjing

Terjunkan Anjing Pelacak, Petani Jombang Tangkap Ratusan TikusTiga ekor anjing diterjukan ke sawah untuk mengendus tikus. IDN Times/Zainul Arifin

Aksi Gropyoan tikus itu dilakukan oleh Petani Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito, Jombang, Jatim. Dalam perburuan tikus, petani juga menerjunkan tiga ekor anjing untuk mengendus keberadaan tikus.

Gropyokan berburu tikus dengan cara menyimpan belerang di setiap lubang tikus lalu di bakar dengan alat yang menggunakan bahan bakar gas dengan tabung elpiji 3 kilogram dan 3 ekor anjing pelacak untuk mengendus keberadaan tikus di dalam lubang.

2. Gropyokan efektif basmi tikus

Terjunkan Anjing Pelacak, Petani Jombang Tangkap Ratusan TikusPetani setempat mencari keberadaan tikus. IDN Times/Zainul Arifin

Subchan (40) petani setempat menuturkan, pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk membasmi hama tikus tersebut seperti memberi obat. Namun, upaya itu belum berhasil dan populasi tikus terus bertambah. Sebaliknya, cara manual seperti yang mereka lakukan saat ini dianggap lebih efektif. “Gropyokan secara manual seperti ini, cukup efektif untuk membasmi serangan tikus,” ujarnya.

3. Semua sawah di Kecamatan Sumobito terserang hama tikus

Terjunkan Anjing Pelacak, Petani Jombang Tangkap Ratusan TikusPetani membawa anjing mencari keberadaan tikus. IDN Times/Zainul Arifin

Camat Sumobito, Mustaghfirin menjelaskan, gropyokan tikus itu sebagai upaya untuk mengendalikan hama tikus yang masih banyak berkeliaran di sawah.

“Secara total hampir semua sawah petani di desa sini diserang tikus. Yang diserang kemarin mulai tanaman jagung sekarang tanaman padi. Tikus-tikus tersebut, merusak hingga menyebabkan tanaman mati,” kata Mustaghfirin.

Dari 21 Desa di Kecamatan Sumobito, hampir semua Desa, sawah petani di serang hama tikus. Kejadian itu sudah berlangsung sejak musim tanam akhir tahun 2019 lalu.

“Gropyokan ini sudah diagendakan dari desa ke desa. Kalau jadwal-nya ada 18 desa yang sudah dilakukan gropyokan,” ujar dia kepada IDN Times, Rabu (19/2).

Baca Juga: Bakso Diduga Daging Tikus, Dinkes Madiun Pilih Tunggu Hasil BBPOM  

4. Gropyokan malam hari bisa dapat ribuan tikus

Terjunkan Anjing Pelacak, Petani Jombang Tangkap Ratusan TikusPetani Sumobito dan TNI Polri menunjukkan tikus hasil Gropyoaan di sawah. IDN Times/Zainul Arifin

Sebenarnya, kata Mustaghfirin, gropyokan bisa lebih efektif lagi jika dilakukan malam hari. Sebab, hewan pengerat ini lebih banyak muncul di malam hari. Kombinasi obat dan anjing pelacak menurutnya bisa membunuh ribuan tikus.

“Obat ini untuk mengendalikan perkembangan tikus. Obat mematikan tikus di terowongan (lubang tikus). Pada malam hari tikus keluar kemudian dilakukan perburuan dengan anjing,” tutup Mustaghfirin.

Baca Juga: Usai Tukang Parkir Nyabu, Seluruh Pegawai Stasiun Jombang Dites Urine

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya