Pemkab Jombang Anggarkan Rp78 Miliar untuk Penanganan Virus Corona

Sejumlah proyek pembangunan dibatalkan

Jombang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang tengah melakukan pendataan jumlah warga yang terdampak wabah virus corona atau COVID-19. Selanjutnya, warga yang terdampak akan mendapatkan bantuan paket sembako, mulai April, Mei, hingga menjelang Hari Raya Idulfitri. Guna membantu warga yang terdampak COVID-19, pemkab telah menganggarkan puluhan miliar rupiah.

1. Kabupaten Jombang anggarkan Rp78 miliar

Pemkab Jombang Anggarkan Rp78 Miliar untuk Penanganan Virus CoronaKantor Pemerintah Kabupaten Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Bupati Jombang Mundjidah wahab mengungkapkan, pemkab telah menganggarkan Rp78 miliar. Anggaran itu dari realokasi APBD 2020 sejumlah proyek yang batal dilaksanakan.

"Diperuntukkan untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi selama masa darurat COVID-19 dan untuk membeli alat-alat kesehatan. Yang urgent sangat banyak, semua urgent. Tapi yang paling banyak untuk ekonomi, seperti pedagang dan masyarakat yang penghasilannya menurun, bahkan tak dapat penghasilan sama sekali selama masa darurat COVID-19 ditetapkan,” ujar Mundjidah, Jumat (10/4).

2. Data terdampak 27 ribu rumah tangga miskin

Pemkab Jombang Anggarkan Rp78 Miliar untuk Penanganan Virus CoronaKadinsos Jombang M Saleh. IDN Times/dok.Zainul Arifin

Saat ini dinas sosial (Dinsos) Kabupaten Jombang terus mendata warga yang terdampak COVID-19. Pendataan itu berasal dari desa, melalui kecamatan masing-masing dan diprioritaskan untuk warga miskin.

“Data di aplikasi kami terdapat 27 ribu rumah tangga miskin. Selebihnya, kami masih menunggu data dari desa dan kecamatan. Selanjutnya, data-data tersebut kami verifikasi,” ungkap Kepala Dinsos Jombang M Saleh.

Saleh mengatakan, beberapa kriteria yang mendapatkan bantuan di antaranya warga miskin yang belum pernah menerima bansos (bantuan sosial). Baik dari pemerintah pusat maupun provinsi. Kemudian lansia yang terlantar, serta disabilitas.

Kriteria lainnya adalah sektor informal yang terputus usahanya akibat wabah corona. Semisal pedagang kaki lima, penjual sayur, dan sejenisanya. Juga jasa angkutan umum seperti pengemudi dan tukang ojek, lalu sektor industri kecil yang terputus produksinya , buruh tani, dan warga miskin yang tidak mempunyai NIK.

Baca Juga: PDP Asal Kertosono Jadi Pasien Positif COVID-19 Ketiga di Jombang

3. Proyek rehab drainase senilaiRp19,6 miliar batal dilaksanakan

Pemkab Jombang Anggarkan Rp78 Miliar untuk Penanganan Virus CoronaJalan KH Wahid Hasyim Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Jombang Heru Widjajanto menyampaikan, satu proyek di dinasnya batal dikerjakan. Yakni proyek rehab drainesa dan trotoar Jalan KH Wahid Hasyim. Anggaran proyek itu lantas dialihkan untuk penanganan virus corona.

"Nilainya Rp19,6 miliar," terang Heru.

Heru menjelaskan, harusnya awal Mei proyek itu sudah kontrak, karena tanggal 7 pemenang lelang sudah diumumkan. Namun, proses lelang dihentikan dan kegiatan ditunda. Jika memungkinkan, proyek drainase itu akan kembali dianggarkan pada 2021.

"Untuk proyek lainnya, sampai saat ini masih dimungkinkan untuk dilanjutkan setelah corona mereda. Kalau yang APBN, DAK semua drop, kecuali untuk kesehatan dan pendidikan," ujar mantan Kadis Tenaga Kerja tersebut.

Baca Juga: Status ODR Corona di Jombang Meningkat, 725 Orang Diisolasi 

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya