Polemik Salam Lintas Agama MUI Jatim, Dosen Unair: Salam Pancasila!

Semakin banyak salam, akan tidak efektif dan efisien waktu

Surabaya, IDN Times - Larangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur tentang dalam penggunaan salam lintas agama oleh pejabat yang beragama Islam menimbulkan pro-kontra. Salah satu pejabat yang protes dengan imbauan tersebut adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Menurutnya, sebagai pejabat daerah, dia harus mengayomi seluruh masyarakat Surabaya tanpa membedakan etnis. Hal ini juga memantik reaksi dari kalangan akademisi.

1. Imbauan bukan paksaan

Polemik Salam Lintas Agama MUI Jatim, Dosen Unair: Salam Pancasila!Dosen FIB Unair Listiyono Santoso. Dok.IDN Times/Istimewa

Menanggapi polemik salam, dosen filsafat Universitas Airlangga (Unair), Listiyono Santoso, menyampaikan bahwa imbauan tidak berarti sebuah kewajiban. Karena itu, menurutnya, tidak menjadi sebuah kesalahan atau dosa apabila salam lintas agama tetap dilakukan.

“Sebagai imbauan tidak masalah ketika MUI tidak menjadikannya fatwa yang melarang penggunaan salam semua agama, saya juga tidak mempersoalkan salam semua agama,” ungkapnya melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (14/11).

2. Semakin pendek salamnya, maka semakin baik

Polemik Salam Lintas Agama MUI Jatim, Dosen Unair: Salam Pancasila!Dosen FIB Unair Listiyono Santoso saat menjadi pemateri dalam sebuah acara. Dok.IDN Times/Istimewa

Listiyono mengungkapkan bahwa salam lintas agama akan terlalu panjang. Kata dia, penggunaan salam masih bisa dengan cara lain yang sudah mewakili salam semua agama.

Dia mencontohkan salam pada era Gus Dur yang hanya mengucapkan selamat pagi atau sekedar salam sejahtera. Tujuannya adalah agar tidak harus mengucapkan salam semua agama dengan efektifitas kata bahkan waktu.

“Jika itu (salam lintas agama, Red) saja dibuat rumit dan ribet, ucapkan selamat pagi dan salam sejahtera kan juga tidak salah,” ujarnya.

Baca Juga: PWNU Jatim: Untuk Kerukunan Boleh Salam Lintas Agama

3. Mengusulkan Salam Pancasila

Polemik Salam Lintas Agama MUI Jatim, Dosen Unair: Salam Pancasila!Dosen FIB Unair Listiyono Santoso di ruang kerjanya. Dok.IDN Times/Istimewa

Kendati terlanjur menjadi polemik, staf pengajar di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) itu yakin imbauan dari MUI tidak akan memperkeruh suasana kebatinan bangsa. Dia hanya menyayangkan sikap MUI yang mengkritisi hal yang dianggap tidak terlalu penting, padahal MUI juga bisa mengimbau publik tentang iuran BPJS, korupsi, atau hal lainnya.

Sebagai pemecahan masalah, Listiyono memberikan solusi penggunaan Salam Pancasila. Salam tersebut sudah digaungkan pada masa Soekarno dengan mengangkat lima jari sampai bahu dekat kepala.

Baca Juga: Larangan Salam Lintas Agama, Risma: Gak Bisalah Wargaku Macam-macam

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya