Tokoh Adat Suku Tengger Pesan Patung Ganesha Baru dari Bali

Suku Tengger berharap patung terpasang sebelum Yadnya Kasada

Probolinggo, IDN Times - Misteri hilangnya Patung Ganesha di altar kawah Gunung Bromo Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo akhirnya diungkap oleh Polres Probolinggo. Mereka menyimpulkan bahwa patung tersebut jatuh ke dalam kawah secara alami.

Hal ini disimpulkan setelah mereka menemukan kain berwarna kuning dan putih yang mengikat Patung Ganesha dengan altar kawah Gunung Bromo. Terlihat simpul kain masih utuh, sehingga mustahil patung tersebut dicuri tanpa melepaskan simpul itu. Oleh karena itu, kini warga Suku Tengger tengah fokus mencari pengganti Patung Ganesha sebelum Upacara Yadnya Kasada bulan depan.

1. Tokoh adat Suku Tengger segera memesan Patung Ganesha baru di Bali

Tokoh Adat Suku Tengger Pesan Patung Ganesha Baru dari BaliPatung Ganesha di Gunung Bromo yang hilang. (IDN Times/Istimewa)

Warga Suku Tengger kini tengah fokus untuk segera menggantikan Patung Ganesha yang jatuh ke dalam kawah. Mereka harus segera mencari patung baru sebelum Upacara Yadnya Kasada pada 3-5 Juni 2023. Pasalnya keberadaan patung ini jadi sarana ibadah Suku Tengger kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur.

"Kita sudah memesan patung baru pada seniman di Bali dan sekarang sudah proses pembuatan. Semoga bisa datang ke sini tepat waktu," terang Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto saat dikonfirmasi pada Selasa (23/05/2023).

Bambang mengatakan pemesanan patung tersebut akan sama seperti pendahulunya, dengan bahan semen tanpa tambahan bahan yang mewah. Namun, peletakan patung tersebut harus memilih hari yang baik disertai ritual yang sakral. Pasalnya patung tersebut akan dikeramatkan oleh warga Suku Tengger nantinya.

Baca Juga: Kesimpulan Polisi, Patung Ganesha Jatuh ke Kawah Gunung Bromo

2. Kepala Desa Ngadisari belum bisa memastikan kapan Patung Ganesha dipasang di Bromo

Tokoh Adat Suku Tengger Pesan Patung Ganesha Baru dari BaliLokasi hilangnya patung Ganesha di Gunung Bromo. (Dok Polsek Sukapura)

Meskipun sudah memesan Patung Ganesha yang akan jadi pengganti patung sebelumnya yang jatuh ke dalam kawah. Warga Suku Tengger belum memastikan kapan pemasangan patung dewa berkepala gajah tersebut di altar kawah Gunung Bromo. Yang pasti, pemasangan akan dilakukan sebelum upacara Yadnya Kasada.

"Kita belum tahu kapan pemasangannya nanti, karena menunggu keputusan dari romo dukun. Tapi yang pasti akan dipasang sebelum memasuki bulan Kasada," terang Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono.

Pada tanggal 3-5 Mei 2023 akan dilaksanakan Upaca Yadnya Kasada di Gunung Bromo. Upacara ini dilaksanakan untuk menyambut hari ke-15 di bulan Kasada atau bulan ke-12 berdasarkan penanggalan Suku Tengger. Mereka melakukan upacara ini untuk persembahan atau sesajen untuk Sang Hyang Widhi dan para leluhur.

3. Sejarah Patung Ganesha di Gunung Bromo, jadi simbol ilmu pengetahuan bagi Suku Tengger

Tokoh Adat Suku Tengger Pesan Patung Ganesha Baru dari BaliPatung Ganesha di Gunung Bromo yang hilang. (IDN Times/Istimewa)

Patung Ganesha di Gunung Bromo pada dasarnya bukanlah archa kuno, melainkan patung yang terbuat dari semen cor pada 2012. Tapi keberadaannya disakralkan oleh warga Suku Tengger karena jadi sarana peribadatan oleh umat Hindu. Oleh karena itu, tidak ada orang yang berani melakukan tindakan sembrono pada patung tersebut.

Patung tersebut diletakkan pada altar kawah Gunung Bromo, lokasi di mana warga meletakkan sesaji dan bunga-bunga. Suku Tengger mengatakan mereka saat upacara tidak menyembah patung tersebut, melainkan Patung Ganesha justru jadi sarana dalam doa mereka pada Sang Hyang Widhi dan para leluhur.

"Memang patung tersebut bukan patung kuno, jadi meskipun hilang kita todak terlalu risau. Tapi patung tersebut tetap disakralkan karena jadi sarana dalam setiap upacara Suku Tengger di Gunung Bromo," pungkas Sunaryono.

Baca Juga: Jelang Yadnya Kasada, Keberadaan Patung Ganesha Bromo Masih Misterius

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya