Sosok Ki Ageng Gribig, Penyebar Islam di Kota Malang

Mengenal sosok penyebar Agama Islam di Malang

Malang, IDN Times - Nama Ki Ageng Gribig mungkin tidak asing bagi warga Kota Malang. Makamnya yang berada di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang sering menjadi lokasi ziarah. Sosoknya dikenal sebagai orang yang menyebarkan agama Islam di Kota Malang dan sekitarnya.

Ternyata, Ki Ageng Gribig merupakan tokoh Kerajaan Mataram Islam yang memiliki tugas melakukan ekspansi dan menyebarkan agama Islam di Malang dan Pasuruan. Saat itu, Kerajaan Mataram yang dipimpin Sultan Agung memang tengah memperluas wilayah kerajaannya. Perluasan tersebut juga berdampak pada penyebaran agama Islam hingga ke Jawa Timur.

Baca Juga: Khofifah Pamerkan Karya Ulama Jatim ke Arab Saudi

1. Ki Ageng Gribig hidup dalam era 2 raja Mataram Islam

Sosok Ki Ageng Gribig, Penyebar Islam di Kota MalangAreal Pemakaman Ki Ageng Gribig. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ki Ageng Gribig disebut hidup dalam era pemerintahan Sultan Agung hingga Sultan Amangkurat I. Atau hisa dibilang ia hidup pada periode tahun 1600-an hingga 1700-an. Ia memang disebut-sebut sebagai salah satu tokoh ulama dari Kerajaan Mataram Islam.

"Ki Ageng Gribig adalah sosok penyebar agama Islam pada masa awal peradaban Mataram Islam masuk ke Malang. Pada masa itu Malang Raya masih merupakan sisa-sisa peradaban Hindu-Buddha," terang Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesarean Ki Ageng Gribig Malang Devi Nur Hadianto saat dikonfirmasi pada Sabtu (25/03/2023).

Ki Ageng Gribig disebut merupakan ulama asal Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Disebut-sebut sebagai keturunan Menak Koncar yang menjadi ksatria dari Kerajaan Mataram. Ia juga bukan ulama sembarangan, ia dikenal sebagai Umara atau pemimpin, oleh karena itu ia memiliki misi memperluas wilayah Kerajaan Mataram Islam di Pasuruan dan Malang.

"Awalnya beliau ditugaskan di Pasuruan karena ada kaitannya dengan Pasuruan sebagai kota besar di zaman itu, Malang sendiri adalah kota bawahan dari Pasuruan saat itu. Jadi setelah beliau ditugaskan atau mungkin jadi Umara di Pasuruan kemudian bergeser ke Malang, jadi sampai sekarang masyarakat Pasuruan masih mempunyai keterikatan emosional dengan Ki Ageng Gribig," jelasnya.

2. Nama asli Ki Ageng Gribig yang masih simpang siur sampai saat ini

Sosok Ki Ageng Gribig, Penyebar Islam di Kota MalangAreal Pemakaman Ki Ageng Gribig. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ki Ageng Gribig memang bukan nama asli tokoh asal Mataram Islam ini, ada 2 versi nama Ki Ageng Gribig. Versi pertama adalah Raden Ario Pamoetjong dan versi kedua bernama Raden Mosi Bagono. Kedua nama ini sangat khas sebagai Ario Mosi Bagono atau sebutan untuk nama-nama khas Mataram Islam.

Kemudian dipilihnya nama Gribig karena ia dikirim untuk menyebarkan agama Islam di sebuah kampung bernama Gribig. Kelurahan Madyopuro dulu dikenal sebagai Kampung Gribig sejak era Kerajaan Majapahit di masa pemerintahan Raja Tribhuwana Tunggadewi.

"Memang ada yang mengatakan duku kampung di sini dikenal sebagai Kampung Gribig. Tapi ada juga yang mengatakan karena rumah-rumah di sini atapnya dari gribig atau ijuk tebal," ungkapnya.

Tapi ada juga orang yang menyebutkan kalau Gribig berasal dari Bahasa Arab yaitu Al Maghribi. Ini diperkuat dengan temuan tulisan Arab di batu nisan Ki Ageng Gribig yang mirip seperti di batu nisan Kesultanan Demak.

3. Beberapa batu nisan bertuliskan Arab menunjukkan asal usul Ki Ageng Gribig

Sosok Ki Ageng Gribig, Penyebar Islam di Kota MalangAreal Pemakaman Ki Ageng Gribig. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Beberapa makam di Kawasan Wisata Rohani Ki Ageng Gribig terdapat batu nisa bertuliskan Arab. Tulisan-tulisan ini juga dianggap berhubungan dengan asal usul Ki Ageng Gribig.

"Kalau menurut tulisan, penyebutannya bukan Ki Ageng Gribig tapi Kyai Ageng Gribig. Sehingga lebih mengarah pada sosok sepuh kyai atau umaro. Sementara sendiri Gribig ada yang menerjemahkan nggrebek, atau penyampaian syiar Islamnya secara beramai-ramai," tukasnya.

Sayangnya, belum ada catatan pasti terkait sejarah Ki Ageng Gribig di Kota Malang. Masih banyak misteri sosok ulama ini yang belum terungkap hingga saat ini, sehingga catatan sejarahnya masih minim. Tapi ia dipastikan sebagai sosok yang menyebarkan agama Islam di Malang.

Baca Juga: Mengenal Syekh Kholil al-Bangkalani, Mahaguru Para Ulama Nusantara

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya